Gagal Imigrasi Di Bandara, Presiden Sri Langka Mencoba Kabur Lewat Jalur Laut

- 12 Juli 2022, 23:09 WIB
Perdana menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa undur diri.
Perdana menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa undur diri. /Tangkapan layar IG Mahinda Rajapaksa.

KABAR JOGLOSEMAR- Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan sedang mempertimbangkan pemakaian kapal patroli Angkatan laut untuk melarikan diri dari negaranya sendiri pada Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Gagal Meninggalkan Negaranya Setelah Terganjal Cap Imigrasi

Sebelumnya Rajapaksa gagal dalam rencana kaburnya melalui jalur udara. Pemimpin berusia 73 tahun tersebut dihalangi oleh petugas bandara untuk melakukan imigrasi cap paspor di Bandar Udara Internasional, Sri Lanka.

Sementara itu, ia bersikeras enggan menggunakan fasilitas umum untuk perjalanannya tersebut karena takut kena amuk massa atau pengguna fasilitas lain.

Akhirnya Rajapaksa dan istri menginap di pangkalan militer yang berlokasi dekat dengan Bandara.

Saat itu Rajapaksa dan istri sudah melewatkan empat penerbangan yang bisa membawanya menuju Uni Emirat Arab, yang diduga mereka akan kabur ke Dubai usai digruduk massa di kediamnnya di Kolombo. Diketahui, Presiden Sri Langka tersebut sudah kabur sebelum ribuan orang menyerbu kediamannya.

Setelah gagal kabur menggunakan jalur udara, sebuah sumber pertahanan mengatakan para pembantu militer terdekat presiden sedang mendiskusikan kemungkinan membawa dia dan rombongan ke luar negeri menggunakan kapal patroli angkatan laut.

Baca Juga: Arawinda Kembali Dihujat Netizen Terkait Isu Perselingkuhan, Postingan Close Friend Instagram Bocor

"Opsi terbaik saat ini melintasi jalur laut untuk keluar. Dia [Gotabaya] akan pergi ke Maldives atau India dan terbang ke Dubai," ujar salah satu pejabat Kementerian Pertahanan Sri Lanka dikutip AFP pada Selasa (12/7/2022).

Setelah itu, Rajapaksa akan menggunakan pesawat charter dari bandara internasional kedua di negaranya di Mattala sebagai jalur alternatif lain.

Bandara ini dijelaskan sudah jarang digunakan sehingga harus mengeluarkan ongkos yang lebih banyak.

Kini Sri Lanka sedang mengalami krisis ekonomi imbas dari bangkrut pada negara Sri Lanka karena salah dalam mengelola ekonomi negara dan mengakibatkan kehabisan devisa untuk membiayai impor. Akibatnya terjadi inflasi barang, listrik dan BBM.

Keadaan yang mencekik tersebut diduga menjadi sebab protes warga Sri Lanka untuk menuntut Presiden dan menyerbu Istana Presiden.

Sempat ditahan oleh keamanan Istana Presiden namun tampaknya kewalahan sehingga pengunjuk rasa akhirnya masuk ke istana dan menikmati fasilitas beramai-ramai.***

Editor: Michael L W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah