Corona Semakin Menggila, Pakar Epidemiolog Usul Karantina se-Jawa

- 15 Juni 2021, 09:08 WIB
Ilustrasi virus corona varian baru
Ilustrasi virus corona varian baru /Pixabay

KABAR JOGLOSEMAR - Lonjakan kasus Covid-19 yang masih tinggi di wilayah Kudus, Jakarta dan Bangkalan membuat pakar epidemiolog mengusulkan karantina se-Jawa demi keselamatan bersama.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengungkapkan perlu penanganan cepat jika ditemukan kasus Corona di sebuah daerah. Dia kemudian mencontohkan isolasi di tingkat RT.

"Kalau ada satu RT di satu kompleks, kita isolasi RT tersebut, agar rumah-rumah lain di RT tersebut nggak kena. Di RT tersebut dilakukan testing, lacak, dan isolasi, dan semua penduduk di wilayah tersebut divaksinasi, orang-orang paling berisiko. Strategi vaksinnya kita ubah," jelasnya.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Corona di Kudus, Gibran: Solo Technopark dan Hotel Siap Jadi Ruang Karantina

Karantina wilayah juga perlu dilakukan segera. Pemerintah juga harus menghilangkan stigma negatif soal karantina wilayah merugikan masyarakat sekitarnya.

"Saya anjurkan karantina wilayah, misal Kota Kudus, Kota Kudus harus di karantina, Pulau Madura harus di karantina, tapi bukan berarti dikarantina dibiarkan mati," ujar Pandu.

Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, menyampaikan hal senada dengan Pandu soal karantina wilayah. Karantina harus dilakukan serentak di Jawa agar kasus Corona tak semakin menggila.

"Belum ada varian serius kita harus PSBB, dan karantina wilayah. Apalagi saat ini (saat adanya varian baru yang lebih kuat), harus level Jawa, bukan lagi Jakarta," ucapnya.

Baca Juga: Link Pendaftaran BLT UMKM untuk Kabupaten Bogor Masih Dibuka, Cek Syarat untuk Dapatkan BPUM 2021

Dicky menjelaskan, saat ini lonjakan kasus terjadi karena adanya virus Corona varian Delta menyebar. Diperkirakan, akan tetap ada lonjakan selama beberapa bulan ke depan.

"Kita bisa hadapi periode atau durasi lonjakan, relatif bisa 2 bulan, bahkan 3 bulan melihat data terakhir," terangnya.

Pemerintah dinilai perlu serius mengerahkan segala upaya untuk mengatasi lonjakan kasus tersebut. Sehingga, kasus tidak melonjak secara tajam dalam beberapa hari ke depan.

"Semua daerah, wilayah, khususnya Jawa, Bali, Madura dan Kota Raya (Jakarta) harus memperkuat 3T (testing, tracing, dan treatment) dengan vaksinasi masif agresif, dan 5 M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi), secara kuantitas, kualitas ditingkatkan," tambahnya.

Baca Juga: Catat, Pemerintah Hanya Tarik Pajak dari Sembako Premium, Daging Wagyu Termasuk

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melaporkan perkembangan kasus Corona di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo. Budi menyebut Corona varian Delta mendominasi di Kudus, Bangkalan dan Jakarta.

"Kami melaporkan ke beliau kenapa ini penting karena beberapa daerah seperti Kudus kemudian, DKI Jakarta dan juga di Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian deltanya atau B1617.2 atau juga varian dari India mendominasi," pungkas Budi. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x