Network
KABAR JOGLOSEMAR - Menuntut keadipan atas kasus arisan online yang diduga dilakukan oleh istri anggota DPRD Bantul, Jogja, belasan ibu-ibu datangi kantor DPD Gerindra DIY.
Mereka menuntut perkara kerugian yang disebabkan oleh pemilik arisan dengan nominal diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Rombongan korban sempat mendatangi lokasi tempat suami diduga merupakan pemilik arisan yang diduga melakukan penipuan.
Kuasa hukum korban arisan Hoki, Marhendra Handoko atau Hendro mengatakan bahwa pihaknya masih mencoba menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara kekeluargaan.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Persiapan RANS Cilegon FC Jelang Hadapi Piala Walikota Solo
Pihaknya berharap kedatangan ke DPD Gerindra, orang yang bersangkutan yakni suami pelaku yang diduga melakukan penipuan arisan online bisa ditemui.
"Kami sudah menyampaikan surat kepada partai, agar kemudian bisa dilakukan mediasi," kata Hendro pada Jumat, 11 Juni 2021.
Dari pihak DPC Gerindra DIY sendiri, mereka dijanjika untuk adanya mediasi agar perkara tersebut bisa terselesaikan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Puji Bandara JB Soedirman Purbalingga Beroperasi Meski Belum Ada Terminal
"Tadi bilangnya (dari DPD Gerindra DIY) segera ada mediasi, dan itu memang harapan kami agar partai mampu memediasikan kami dengan yang bersangkutan. Karena ibu-ibu ini bukan cari kegaduhan tapi ingin menyelesaikan masalah secara kekeluargaan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Satu DPD Gerindra DIY, Guntur Yudianto mengaku pihaknya menerima mediasi yang dilakukan korban dan kuasa hukum dengan niat penyelesaian secara baik-baik.
"Harapannya di sidang mediasi kedua di PN Bantul itu beliau hadir terus kemudian proses mediasi dapat berlangsung dengan lancar," ujarnya.
Baca Juga: 94,7 Juta Dosis Vaksin Masuk Indonesia, Presiden Jokowi: Kita Masih Harus Kerja Keras
Sebelumnya sejumlah ibu-ibu sempat mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Bantul pada Kamis, 10 Juni terkait sidang perdana penipuan berkedok arisan online 'Hoki' yang ownernya seorang istri anggota DPRD Kabupaten Bantul.
Para korban mengatakan modus dari kasus dugaan penipuan arisan online ini yakni saat awal pencairan arisan berlangsung lancar tapi kemudian macet saat memasuki akhir tahun 2020. ***
