Network
KABAR JOGLOSEMAR - Seorang anggota parlemen Korea Selatan Ryu Ho Jeong menuai hujatan setelah dirinya menggunakan foto Jungkook BTS, yang diunggah untuk mempromosikan RUU tentang legalisasi tato.
Penggunaan foto oleh Ryu Ho Jeong tersebut telah memicu kemarahan penggemar BTS atau ARMY lantaran telah menyeret bintang K-pop ke dalam politik.
Dikutip dari Yonhap, kecaman ini bermula dari unggahan Ryu Ho Jeong di akun Twitter-nya pada hari Selasa, 8 Juni 2021 lalu.
Baca Juga: Mundur dari ‘Master In The House’, Ini 7 Fakta Unik Cha Eunwoo ASTRO
Dieinya mengunggah beberapa bintang tersebut di acara TV dengan bandaid menutupi jarinya yang bertato.
"Hapus bandaid dari tubuh BTS," tulis anggota parlemen Korea Selatan Ryu di posting Twitter.
Sebagai mana diatur di Korea Selatan, tato diatur oleh Undang-Undang Layanan Medis yang hanya mengizinkan mereka yang memiliki lisensi medis untuk menyediakan layanan tato.
"Pernahkah kamu melihat bandaid terpampang di tubuh artis yang kamu cintai? Adegan jelek ini, uniknya merajalela di siaran Korea, dirancang untuk menutupi tato," tulis Ryu.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Sarankan Promo BTS Meal Dihilangkan dari Aplikasi
"Tato (oleh pekerja non-medis) masih ilegal (di sini) ... Korea telah menolak 'K-tato' pada saat populasi orang bertato mencapai 3 juta," katanya.
Postingan Twitter tersebut langsung memicu protes dari ARMY yang menuduh Ryu Ho Jeong memanfaatkan ketenaran boygrup tersebut untuk kepentingan politiknya.
Fans menuntut anggota parlemen menghapus foto Jungkook BTS yang dikaitkan soal RUU tato.
Baca Juga: Jelang Lamaran, Ini Pesan Ayah Lesty Kejora pada Rizky Billar
"Tolong hapus foto-fotonya. Apakah Anda benar-benar harus menggunakan potret artis tertentu untuk membuat pernyataan politik? Saya tidak mengerti mengapa ide tato memunculkan gambar Jungkook BTS di pikiran Anda," tanggapan penggemar di Twitter.
"Apakah kamu sudah mendapat persetujuan dari (Jungkook)? Jika tidak, apakah kamu mencoba untuk mendapatkan tumpangan gratis dari ketenaran BTS?" kata penggemar lain di Twitter. ***
