Kunjungi Kerajinan Perak Kotagede, Sandiaga Uno Minta Industri Kreatif Lakukan 2 Hal Ini Agar Omset Penjualan

- 20 Mei 2021, 15:45 WIB
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno /Instagram/@sandiuno
 


KABAR JOGLOSEMAR- Tak dipungkiri industri kreatif jadi salah satu industri paling terdampak sejak adanya wabah Covid-19.

Tak terkecuali sentra kerajinan perak Kotagede Yogyakarta yang mengalami penurunan penjualan drastis sejak adanya Covid-19. 

Menurunnya kunjungan wisatawan dan berbagai aturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif membuat sentra kerajinan perak Kotagede lesu dan mulai banyak mengurangi jumlah karyawan.

Baca Juga: Kenapa Tagar #EXOLsCallOutSM Trending di Twitter? Ini Alasannya

Melihat fenomena ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang hari ini berkunjung langsung ke sentra kerajinan perak Kotagede Yogyakarta menawarkan 2 hal jika industri ekonomi kreatif ini ingin segera bangkit dan kembali menaikkan omset penjualan secara drastis.

Pertama peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan digitalisasi, yakni lewat penggunaan pasar online atau market place.

Kedua adalah pembuatan konten video terkait produk hingga sejarah dari ekonomi kreatif.

Baca Juga: Terungkap Motif Pelaku Pengeroyokan 2 Pemuda di Sleman

Dengan melakukan dua langkah tersebut, Sandiaga Uno berharap pemasaran produk-produk ekonomi kreatif dapat secara langsung meningkat di masa depan.

"Covid-19 memaksa kita untuk meningkatkan skill (keterampilan) dari dua hal, pertama tentunya aspek kita untuk beradaptasi dengan digitalisasi, mulai dari menjual produk-produk lewat online, maupun menciptakan konten. Jadi kita melihat satu peluang baru, terutama di masa depan, berkaitan dengan bagaimana B2C (Business to Customers). Contohnya dari Salim Silver langsung ke customer dengan penciptaan konten-konten menarik dan bisa membantu untuk menjual hasil dari kerajinan perak ini ke target pasar yang sebelumnya belum kita jelajahi," jelasnya.

Para pelaku UMKM, seperti Salim Silver diyakini dapat kembali ke masa keemasan jika menerapkan 2 hal untuk meningkatkan kapasitas penjualan dan promosi dalam skala lebih luas.

Baca Juga: Ada Tradisi Berbagi 'Kupat Jembut', Inilah Hidangan Unik Khas Semarang Saat Syawalan

Rumah produksi perak yang berlokasi di Jalan Kebohan KG 3/547, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta ini sudah merekrut 60 orang tenaga kerja sebelum pandemi Covid-19.

"Saya harap dengan kunjungan kita ke sini ada dua hal, pertama kita akan ciptakan konten yang berhubungan dengan storynomic, sehingga mudah-mudahan silver ini dan cerita tentang perak Kotagede ini bisa menjadi tech invention, bisa kembali lagi menjadi trending (populer)," tutur Sandi.

Terkait hal tersebut, Sandi mengaku rela menjadi model dari beragam produk karya pengrajin sentra perak Kotagede ke depannya.

Baca Juga: Ada Rihanna, Ini 6 Artis Hollywood yang Berkomentar Soal Konflik Israel-Palestina

Satu di antaranya adalah sebuah ukiran perak seharga Rp 1,4 juta yang dipegangnya. Ukiran perak yang dibuat selama tujuh hari itu katanya tak boleh ditawar.

Alasannya bukan hanya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatannya, waktu pengerjaan ukiran perak itu pun diungkapkan Sandiaga terbilang sangat lama.

Sentra perak Kotagede termasuk dalam program Monalisa, yaitu Menikmati Harmoni Kota Jogja dengan lima jalur sepeda wisata.

Baca Juga: Heboh 2 Pemuda di Sleman Dikeroyok, Satu Orang Tewas

"Sentra perak ini termasuk dalam Monalisa yang salah satu jalurnya melewati Kotagede. Jadi ini adalah bagian dari travel pattern yang kami sangat support," pungkasnya.***


 





Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x