KABAR JOGLOSEMAR- Korban banjir bandang yang terjadi di NTT terus bertambah. Terbaru BNPB melaporkan 84 orang meninggal 71 orang dalam proses pencarian.
Data ini dihimpun per Senin (5/4/21) pukul 19.00 WIB. Selain korban meninggal dan hilang, ada 15 orang luka-luka dan 938 kepala keluarga atau 2.655 jiwa yang terdampak banjir.
"Korban yang telah ditemukan 84 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 71 orang, suatu angka yang besar sekali, mari kita berdoa bersama," tutur Kepala BNPB, Doni Monardo.
Baca Juga: Panduan Ibadah Ramadhan 2021, Shalat Tarawih Diperbolehkan Dengan Syarat BerikutDoni menambahkan, Langkah awal yang dilakukan tim di lapangan dari pemda, kesehatan, relawan lokal adalah mencari dan menemukan jenazah, dan melakukan perawatan pada korban luka dan korban patah tulang.
BNPB mencatat banjir yang diakibatkan siklon tropis Seroja ini sudah terjadi di 10 kabupaten dan 1 kota di NTT yang merupakan provinsi kepulauan.
Antara lain; Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Baca Juga: BMKG: Curah Hujan Lebat dan Angin Kencang di NTT Berlangsung 3-9 April 2021Kerugian materiil yang tercatat adalah 25 rumah rusak berat, 114 rumah rusak sedang, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, 743 rumah terdampak, 40 akses jalan tertutup pohon tumbang, 5 jembatan putus, 1 fasilitas umum terdampak, dan 1 kapal tenggelam.
Bantuan yang dikirimkan bagi korban bencana banjir NTT berupa makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.***