Jadi Sajian Wajib saat Perayaan Imlek, Ini Asal Usul Kue Bulan

- 22 Januari 2021, 08:06 WIB
ilustrasi kue bulan
ilustrasi kue bulan /pixabay/Meongan278

KABAR JOGLOSEMAR - Moon Cake atau yang lebih familiar dikenal dengan sebutan kue bulan adalah salah satu makanan wajib yang disajikan ketika momen perayaan imlek tiba.

Bagi masyarakat Tionghoa, kue bulan bukan hanya sekedar kue biasa tapi ada sejarah panjang di dalamnya yang membuat kue ini harus selalu ada dalam acara kumpul bersama keluarga ketika imlek. 

Dalam tradisi Tionghoa, seluruh keluarga besar akan berkumpul untuk menyantap kue bulan dan merayakan festival kue bulan yang jatuh pada setiap bulan penuh atau bulan purnama. 

Biasanya anggota keluarga yang terpisah jauh dengan keluarga, akan kembali berkumpul dengan keluarga besarnya. Oleh karena itu, perayaan kue bulan ini seperti menjadi hari raya masyarakat Tionghoa terbesar yang bersamaan dengan perayaan Imlek.

Asal Usul Dari Kue Bulan bermula dari adanya festival kue bulan yang merupakan hari suka cita dan dilambangkan dengan kehadiran bulan purnama penuh.

Baca Juga: Hari Spesial! Ini 22 Ucapan Selamat Hari Valentine yang Cocok Jadi Caption di Instagram

Berdasarkan perhitungan kalender lunar China (Imlek), festival ini jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8.

Banyak masyarakat Tionghoa berpendapat pada tanggal ini adalah suatu masa dimana bulan akan berada paling dekat dengan bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar dengan warna yang kemerahan, yang akan melambangkan bersatunya pria (matahari) dengan wanita (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi China.

Tradisi ini muncul pertama kali pada masa Dinasti Xia dan Dinasti Shang yang ternyata tradisi ini memiliki ritual khusus yang harus dijalankan. Awal dari ritual ini berasal dari para petani yang ada di Tionghoa, dimana mereka meminta kepada Dewa Bumi agar diberi musim dan panen yang baik untuk pertanian mereka.

Ketika sampai pada akhir panen, sekitar pertengahan bulan ke-8, para petani tersebut akan melakukan pemujaan kepada para Dewa yang konon katanya telah memberikan hasil panen berlimpah kepada mereka.

Pemujaan pada dewa dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih karena telah melimpahkan kemakmuran pada masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Waspada! Status Gunung Raung di Banyuwangi Jatim Naik per 21 Januari 2021

Pada akhirnya, banyak masyarakat yang mempercayai bahwa Festival Kue Bulan  berasal dari tradisi ini dan menjadi bagian dari perayaan imlek sampai sekarang.

Seiring perkembanganya, bentuk dan isian kue bulan juga mengalami perubahan sesuai zamannya. Saat ini ada 4 isian kue bulan yang populer dan banyak diminati masyarakat.

Lotus Seed Paste (Lian Rong

Lotus seed paste adalah kue yang paling mewah, paling berharga dan tentunya paling lezat. Dibeberapa tempat, karena tingginya harga lotus seed paste kadang masyarakat juga menggunakan white kidney bean sebagai bahan tambahan untuk isi dari kue bulan jenis ini.

Sweet Bean Paste (Dou Sha)

Sweet bean paste, kue inilah yang paling banyak terbuat dari azuki beans, sehingga lebih dikenal dengan nama red bean paste. Tapi di beberapa tempat lain ada yang membuatnya dari mung bean atau black bean.

Baca Juga: Positif Corona, Bupati Sleman Tetap Sehat 100 Persen dan Tanpa Gejala

Jujube Paste

Jujube paste, kue ini bentuknya mirip dengan pasta yang manis, terbuat dari buah yang masak dari tumbuhan jujube. 

Warna dari pasta ini biasanya merah gelap, sedikit asam dan ada aksen rasa seperti diasap. Anda bisa bingung dibuatnya karena isinya adalah  jujube paste dan red bean paste. Isi jujube paste ini hampir tidak pernah dijumpai di Indonesia, karena cenderung kurang populer untuk masyarakat Indonesia.

Five Kernel

Kue bulan yang satu ini berisi 5 macam kacang-kacangan dan biji-bijian yang dicincang kasar dan direkatkan satu sama lain dalam kue bulan dengan  campuran maltose syrup.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah