Waspada, DIY Berpotensi Alami Bencana Hidrometeorologi

- 21 Januari 2021, 07:51 WIB
Banjir di Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh meluap akibat hujan lebat
Banjir di Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh meluap akibat hujan lebat /BNPB/BPBD Aceh Timur

KABAR JOGLOSEMAR - Intensitas hujan yang cukup tinggi terjadi di beberapa daerah di Indonesia, kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga Maret 2021. 

BMKG menghimbau masyarakat waspada dan tanggap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu karena faktor cuaca.

BMKG menungkapkan sejumlah daerah memiliki potensi bencana pada Januari-Februari, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. 

Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengaku telah melakukan berbagai antisipasi terkait hal tersebut.

"Prediksi BMKG terkait curah terjadi di Januari-Februari dan infonya DIY masuk waspada terkait dengan ini," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana.

Baca Juga: Daerah Zona Merah COVID-19 Melonjak, Pemda Perlu Ubah Strategi

Baca Juga: Mohon Perlindungan, Baca Doa Saat Hujan Deras dan Angin Kencang Arab, Latin, dan Terjemahan

Biwara mengatakan pihaknya telah menyiapkan solusi baik untuk jangka panjang dan jangka pendek terkait imbauan BMKG. Seperti halnya terkait dengan infrastruktur yang terdampak siklon Cempaka sudah selesai dibangun semua.

"Tentu pembangunan karena anggaran dari BNPB maka kemudian memperhitungkan juga potensi terjadinya potensi luapan saat siklon Cempaka. Itu dari sisi upaya supaya kemudian layanan publik dalam bentuk infrastruktur tetap berfungsi," ujarnya.

Di sisi lain sebelum musim hujan, BPBD telah melakukan checking dengan BMKG untuk mengecek EWS (early warning system) yang dimiliki. BPBD juga mengecek EWS tanah longsor yang dipasang di Kulon Progo dan Bantul. Kemudian EWS untuk banjir dan longsor, Merapi karena lahar dingin.

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi multirisiko bencana hingga Maret 2021. 

Dwikorita menyebut puncak bencana yang disebabkan oleh cuaca terjadi pada Januari-Februari, bersamaan dengan itu potensi kegempaan akan meningkat.

Baca Juga: Catat! Ini 10 Contoh Ucapan Happy Valentine yang Romantis untuk Si Dia

Baca Juga: Penyanyi Country Gareth Brooks Bawakan Lagu Amazing Grace Menutup Pelantikan Presiden AS

"Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," paparnya. 

BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan sejak Oktober 2020. Bahkan sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.

Begitu pula dengan potensi kegempaan, gempa dengan kekuatan signifikan terjadi di sejumlah daerah. 

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan saat ini Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan. Masyarakat diminta untuk mewaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.

"Januari-Februari memasuki puncak musim hujan. Karena itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," pungkas Dodo.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: BMKG BPBD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x