10 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Erupsi Gunung Api

- 19 Januari 2021, 11:01 WIB
Ilustrasi erupsi gunung berapi
Ilustrasi erupsi gunung berapi /BPPTKG

KABAR JOGLOSEMAR -  Beberapa waktu terakhir banyak bencana alam yang menimpa Indonesia. Mulai dari bencana gempa bumi, banjir hingga erupsi gunung api.

Salah satu bencana alam yang membutuhkan penanganan dan upaya penyelamatan yang cepat adalah bencana erupsi gunung api. 

Agar tidak salah melangkah, dilansir dari laman Kemenkes, berikut 10 hal yang harus dilakukan saat terjadi erupsi gunung api. 

1. Hindari Lokasi Dekat Gunung Api

Jika terjadi peristiwa alam seperti erupsi gunung api sebaiknya jangan berada di area sekitar gunung. Patuhi aturan yang diberikan BPBD dan PVMBG tentang jarak aman berada di radius yang tidak terkena dampak erupsi gunung api.

Baca Juga: Jokowi Temui Pengungsi hingga Mobil Dinasnya Terjang Banjir di Kalimantan Selatan Bikin Gagal Fokus

2. Hindari Daerah Aliran Sungai

Salah satu area yang rawan ketika terjadi erupsi gunung api adalah daerah aliran sungai. Di sepanjang daerah ini biasanya akan dilalui lahar panas dan dingin akibat erupsi gunung api. Sebaiknya hindari daerah aliran sungai dan jangan melakukan aktifitas apapun didaerah berbahaya ini.

3. Hindari Tempat Terbuka

Ada banyak material yang dikeluarkan ketika terjadi erupsi gunung api. Mulai dari lahar panas, api, abu vulkanik hingga batuan vulkanik berukuran kecil sampai batu vulkanik berukuran besar.

Berlindunglah di tempat yang aman, hindari tempat terbuka karena bisa terkena material yang dikeluarkan dari kawah gunung ketika terjadi erupsi. 

4.Gunakan Kacamata Pelindung

Jika tempat tinggal Anda terletak dekat dengan area erupsi gunung api sebaiknya untuk perlindungan diri gunakan selalu kacamata pelindung untuk mencegah masuknya abu vulkanik dan debu halus akibat letusan gunung api yang bisa masuk ke area mata.

Baca Juga: Sempat Diserang Netizen, Ini Klarifikasi Nadin Amizah

5.Jangan Memakai Lensa Kontak

Jika Anda pengguna lensa kontak dan sedang berada di area dekat erupsi gunung api sebaiknya lepaskan dulu lensa kontak Anda, karena debu atau abu vulkanik yang masuk ke mata dan mengenai lensa kontak akan membuat mata terkena iritasi hingga infeksi.

6.Gunakan Masker Dan Kain Basah Untuk Menutup Mulut dan Hidung

Ketika erupsi terjadi sebaiknya gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidup. Penggunaan kain basah bisa jadi alternatif jika Anda tidak menggunakan masker. Kain basah akan melindungi material vulkanik yang keluar dari gunung api yang bisa saja secara tidak langsung terhirup oleh hidung atau masuk ke mulut yang bisa berakibat fatal pada masalah pernafasan.

7. Gunakan Pakaian Tertutup

Menggunakan pakaian tertutup ketika erupsi terjadi sangat penting agar material dari letusan gunung tidak langsung mengenai kulit atau badan Anda. 

Kenakan pakaian tertutup yang bisa melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang dan topi.

Baca Juga: Sempat Heboh karena Tolak Vaksin, Ini Alasan PDI Rotasi Ribka Tjiptaning

8. Hafalkan Titik Aman Untuk Mengungsi

Hafalkan titik-titik pengungsian yang sudah disediakan oleh BPBD. Hal ini penting agar ketika erupsi terjadi, Anda tidak perlu bingung dan bisa langsung menuju titik kumpul untuk segera mengungsi.

 9. Siapkan Stok Obat dan Makanan  Ringan 

Jika terjadi erupsi gunung api dan membuat Anda harus mengungsi, pastikan selalu siapkan stok air minum pribadi dan stok obat-obatan yang paling penting. Selain menyediakan stok air dan obat, sediakan juga stok makanan ringan untuk berjaga-jaga jika bantuan dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan pokok belum tiba. 

10. Jangan Panik

Terakhir, yang perlu diperhatikan jika sedang terjadi erupsi gunung api adalah jangan panik. Panik justru akan membuat Anda tidak bisa berpikir jernih untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan diri.

Baca Juga: Sempat Terputus Akibat Longsor, Jalan Penghubung Majene dan Mamuju Sudah Bisa Dilalui

Selalu patuhi instruksi dari tim SAR dan BPBD. Pantau terus kabar tentang kondisi erupsi gunung api melalui media sosial atau WA grup.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x