Turki Kembangkan Alat Tes Corona 99 Persen Akurat, Hanya 10 Detik

- 1 Januari 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi Turki membangkan alat tes corona 99 persen akurat, hanya 10 detik
Ilustrasi Turki membangkan alat tes corona 99 persen akurat, hanya 10 detik /Pixabay/Elchinator

KABAR JOGLOSEMAR - Para ilmuwan Turki menyampaikan bahwa mereka telah membuat alat tes corona yang diklaim keakuratannya sampai 99 persen.

Tak butuh waktu lama, alat mereka diklaim sangat cepat yakni bisa mendeteksi virus corona hanya dalam 10 detik.

Mengutip dari Euro News, alat tersebut sama sekali tak memerlukan usab hidung atau swab.

Diagnovir, yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Bilkent, adalah kit diagnostik yang dikatakan menggunakan nanoteknologi untuk mendeteksi COVID-19 pada pasien.

Baca Juga: Sudah 2021, Simak Skema Pemberian Vaksin Corona di Indonesia

Cara kerjanya ialah dengan mengambil usap dari mulut pasien. Kemudian dicampur dengan laruta, setelah itu baru ditambahkan chip deteksi pantogen.

"Ini mendeteksi keberadaan patogen dengan akurasi tinggi dengan menerima sinyal fluoresen," kata Ali Aytac Seyman, seorang peneliti di National Nanotechnology Research Center (UNAM).

Hal itu tentu membedakan dari tes uji reaksi berantai polimerase (PCR) yang banyak digunakan, yang mendeteksi materi genetik tertentu dalam sampel sebelum memperkuatnya.

"Berfokus pada ada atau tidaknya virus menggunakan metode optik canggih," imbuhnya.

Baca Juga: Cara Mudah Merawat Wajah Berdasarkan Tipe Jenis Kulit

Dirinya menambahkan bahwa alat tersebut memakan waktu test positif dalam 5-10 detik. Akan tetapi alat itu akan memakan waktu hingga 20 detik jika hasilnya negatif.

Kini, peneliti Turki tengah dalam proses berusaha mendapatkan persetujuan dari otoritas Turki untuk mulai memproduksi kit secara massal dalam dua bulan ke depan. Mereka berharap ini pada akhirnya akan menggantikan tes PCR.

"Mengetahui dengan cepat bahwa seseorang positif untuk kemudian mengkarantina mereka sangat penting untuk mengendalikan pandemi," kata Rektor Universitas Bilkent Abdullah Atalar kepada Anadolu Agency.

Dia kemudian menyarankan bahwa teknologi serupa juga dapat digunakan untuk mendeteksi virus corona lainnya.

Baca Juga: 13 Drama Korea yang Akan Tayang di Tahun 2021, dari Kim Seon Ho hingga Song Joong Ki

Nanoteknologi sendiri pernah digunakan untuk mendeteksi virus corona sebelumnya. Para ahli lain di seluruh dunia telah menggunakan jalur penelitian ini untuk mengembangkan tes cepat mereka sendiri untuk COVID-19.

“Virus corona adalah partikel dengan diameter 150 nanometer,” kata Atalar, yang menambahkan bahwa peneliti UNAM telah mengerjakan nanopartikel selama bertahun-tahun.

"Ini persis bidang keahlian mereka. Setelah kasus pertama dilaporkan di Turki, mereka mulai mengerjakan proyek tersebut," imbuhnya. ***

Editor: Michael L W

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x