Negara Prancis Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona

- 26 Desember 2020, 16:07 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/Tumisu

KABAR JOGLOSEMAR - Belum lama ini, Prancis melaporkan adanya konfirmasi kasus pertama varian virus corona yang lebih menular yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris.

Berdasarkan laporan, kasus pertama tersebut menjangkiti seorang warga Prancis di pusat kota Tours yang tiba dari London pada 19 Desember lalu.

Seperti dikutip Kabar Joglosemar dari US News, Kementerian Kesehatan setempat melaporkan bahwa warga yang terjangkit varian baru virus corona itu langsung menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: K-Pop Diet Dapat Turunkan Berat Badan, Cek Aturan dan Manfaat Lainnya di Sini

Berdasarkan laporan, warga tersebut dalam kondisi baik-baik saja.

Terjangkitnya warga dengan varian baru virus corona ini bukan hal yang baru terjadi.

Masih pada bulan Desember ini, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada 14 Desember bahwa telah terjadi lonjakan kasus penularan COVID-19 di Inggris.

Pemerintah menduga lonjakan kasus tersebut disinyalir terkait dengan varian baru virus di negara itu.

Baca Juga: Selain Kacang-kacangan, Ternyata Ini 3 Makanan Penyebab Jerawat Batu

Dirinya menambahkan bahwa sudah lebih dari 1.000 kasus varian baru telah diidentifikasi di wilayah Tenggara Inggris.

Adanya kasus ini lantas disikapi oleh sebagain negara di seluruh dunia. Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, sejumlah negara dilaporkan menutup akses perbatasan.

Akses yang ditutup terutama ialah ke Inggris dan Afrika Selatan setelah dilaporkan adanya kasus varian baru virus corona.

Total ada lebih dari 40 negara melarang semua kedatangan dari Inggris pada awal bulan Desember ini.

Baca Juga: 15 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia yang Cocok untuk Dibawa Pulang

Seperti dikutip dari BBC internasional, penerbangan dari Inggris telah ditangguhkan ke wilayah di seluruh dunia termasuk Spanyol, India, dan Hong Kong.

Akibatnya, sebanyak ratusan orang terlunta selama berjam-jam akibat pembatasan perjalanan.

Arab Saudi, Oman dan Kuwait melangkah lebih jauh, menutup perbatasan mereka sepenuhnya selama seminggu. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: BBC US News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x