Wacana Pelatihan Prakerja Dilakukan Offline dan Insentif Naik Jadi Rp 5 Juta, Kapan?

6 Oktober 2020, 14:03 WIB
Tangkap layar website sekolahmu prakerja gelombang 9, rekomendasi pelatihan prakerja 2 jam langsung dapat sertifikat /sekolahmu

KABAR JOGLOSEMAR - Pendaftar yang telah lolos dalam program Kartu Prakerja harus menjalani pelatihan sebagai syarat agar keanggotaanya tidak dicabut.

Pelatihan tersebut sebagai upaya untuk menambah keterampilan bagi peserta yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.

Pendaftaran Kartu Prakerja sudah berlangsung hingga gelombang 10 sejak dibuka pertama kali pada bulan April 2020. Yang terakhir, pengumunan gelombang 10 sudah dilakukan pada Sabtu, 3 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Tanggapan YG Entertainment soal Kontroversi Kostum Perawat di Video Klip BLACKPINK Lovesick Girls

Muncul wacana untuk pelatihan prakerja dilakukan secara offline mengingat selama pandemi covid-19 ini pelatihan dilakukan secara online.

Dilansir oleh kabarjoglosemar.com dari Berita DIY dalam artikel yang berjudul Pelatihan Kartu Prakerja Akan Dilakukan Offline, Insentif Naik Jadi Rp 5 Juta! Kapan? Ini Bocorannya Manajemen pelaksana Kartu Prakerja memastikan belum dapat melaksanakan pelatihan secara tatap muka atau offline dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut diungkapkan manajemen berdasar keterangan yang diterima Berita DIY.

Artinya, pelatihan masih akan dilaksanakan secara online dalam tatanan baru atau new normal. Namun ke depan, pelatihan offline yang akan dilakukan.

Manajemen Prakerja menegaskan, butuh persiapan khusus untuk melaksanakan pelatihan langsung secara tatap muka kepada peserta Kartu Prakerja.

Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka? Ini Kata Manajemen Pelaksana Program Prakerja

Meskipun penyebaran COVID-19 di sejumlah wilayah sudah menunjukkan adanya penurunan atau masuk kategori greenlight.

Saat ini program Kartu Prakerja merupakan program semi bantuan sosial, yang anggarannya sudah ditetapkan dalam APBN 2020.

Adapun setiap peserta akan menerima manfaat total Ro 3,55 juta.

Sementara dalam pelatihan offline, rata-rata nilainya bisa mencapai Rp 5 juta per pelatihan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan para komite belum melaksanakan pelatihan secara offline.

Namun manajemen menegaskan, ke depan manajemen pelaksana Kartu Prakerja akan melakukan pelatihan secara offline dan menyesuaikan dengan budget yang ada.

Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan maupun kementerian/lembaga yang telah melakukan pelatihan secara offline.

Baca Juga: Daftar Harga Terbaru HP Infinix: Infinix Hot 9 Play hingga Infinix Note 7

Pendaftaran Gelombang 11

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kemenko Perekonomian, Kartu Prakerja Gelombang 10 merupakan batch terakhir.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 11 tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja wajib menggunakan bantuan untuk mengikuti pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak menerima Prakerja">Kartu Prakerja. Apabila tidak melakukan hal ini, maka kepesertaannya akan dicabut.

Hingga hari ini telah ada 189.436 orang yang dicabut kepesertaannya atau setara dengan 3,46 persen dari total penerima Prakerja">Kartu Prakerja gelombang 1-9 yang berjumlah 5.480.918 orang.

Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.

Baca Juga: Harga Emas UBS di Pegadaian, Selasa 6 Oktober 2020, Cek Updatenya

Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik, namun 16 angka unik seperti dalam kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan. Sasaran penerima Kartu Prakerja adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah.*** (Resti Fitriyani/Berita DIY)

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler