Kasus Corona di DIY Terus Bertambah, Gubernur DIY: Masyarakat Harus Disiplin

19 Juni 2021, 14:26 WIB
Ilustrasi virus corona varian baru /Pixabay

KABAR JOGLOSEMAR- Di DIY atau Daerah Istimewa Yogyakarta kasus corona terus bertambah. Tak hanya di DIY, di seluruh Indonesia pun kasus tersebut juga berfluktuasi.

 “Tapi masalahnya adalah bahwa itu berfluktuasi. Dalam arti volatilitas turun, turun, tidak hanya di Indonesia, jika Indonesia turun, semuanya akan turun, jika Indonesia naik, semuanya akan naik,” ucap Sri Sultan HB X.

Apabila di Indonesia kasus covid-19 meningkat, maka Malaysia kemungkinan besar akan melakukan lockdown, begitu pula Singapura, dan negara tetangga lainya.

Baca Juga: Vaksin Corona dari Israel Hampir Kedaluwarsa, Palestina Batalkan Kesepakatan dan Kembalikan Dosis Vaksin

Jika kasus di Indonesia menurun maka negara tetangga juga akan menurun.

“Bukan hanya Indonesia tapi Malaysia juga diblokir, Singapura juga diblokir, jadi kalau digambar pasti turun,” sambung Gubernur DIY.

Jika dilihat sejak covid-19 muncul di Indonesia, pemerintah sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, juga mencuci tangan.

Baca Juga: Kasus Corona di DIY Meningkat, Sultan HB X Buka Opsi Lockdown

Walaupun sudah melaksanakan prokes, kasus corona di Indonesia justru semakin meningkat. Hal tersebut terjadi karena masih banyak warga yang tidak mengetahui betapa pentingnya mengikuti aturan prokes.

Oleh karena itu, agar corona dapat berkurang diperlukannya kemampuan untuk mendisiplinkan diri.  

“Namun terlepas dari kondisi itu, kita sangat perlu memiliki kemampuan untuk mendisiplinkan diri, jika tidak kita akan selalu seperti ini,” ujar Sri Sultan HB X.

Baca Juga: Corona Meningkat di Bandung, Ridwan Kamil Larang Wisatawan Masuk Bandung 1 Minggu ke Depan

Di DIY, BOR atau Bed Occupany Ratio atau presentase pemakaian tempat tidur yang ada di rumah sakit adalah 75% yang sebelumnya hanya sekira 36%.

“Tapi sekarang seharusnya 36% dari latihan di rumah sakit, dan sekarang sekitar 75%. Bicara soal karantina di berbagai kabupaten dan sebagainya, saya baru dengar kalau kita akan rapat bersama pada Senin sore,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Mereka tidak mau memperketat masyarakat lebih jauh karena kita sudah membahas penertiban di RT RW, jadi kalau gagal apa yang harus kita lakukan?"

Baca Juga: Ridwan Kamil Beberkan Perubahaan Kebiasaan Warga Jawa Barat Setelah Virus Corona Merebak

Kami mungkin tidak dapat menemukan jalan keluar, jadi satu-satunya cara adalah memblokade,” sambung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dari beberapa kasus-kasus tentang corona sebagian besar orang yang meninggal karena covid-19 adalah lansia diatas umur 50 tahun. Sehingga harus menjadi prioritas utama dalam BOR rumah sakit menampung lansia.

“Saya berharap lansia menjadi prioritas utama kita, karena jika BOR rumah sakit tidak bisa lagi menampung lansia, ini akan menjadi masalah,” ujar Sultan HB X, Gubernur DIY.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Corona di Kudus, Gibran: Solo Technopark dan Hotel Siap Jadi Ruang Karantina

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan bahwa, “Persyaratan untuk isolasi diri adalah memiliki toilet. Jika tidak memiliki WC, akan disediakan tempat khusus untuk isolasi. Kami juga telah memasukkan kemungkinan untuk mendirikan tempat-tempat isolasi dalam APBD.”

Sultan HB X selaku Gubernur DIY juga mengungkapkan, “Meskipun mungkin hanya ada 5 tempat tidur, kami mencoba dan itu mungkin terjadi 3000. Karena kalau di rumah sendiri, tapi masih bersama anggota keluarga yang lain, tidak bisa. Satu orang terpengaruh, dan kemudian keluarga juga terpengaruh.”***

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler