KABAR JOGLOSEMAR - Kasus positif Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah masih terus mengalami peningkatan. Bahkan, naik lebih dari 30 kali lipat.
Rupanya wisata religi, yakni ziarah dan tradisi kupatan disebut-sebut menjadi penyebab utama kenaikan kasus Covid-19 di Kudus.
Tradisi kupatan biasanya digelar tepat hari ketujuh setelah Idul Fitri. Tujuan diselenggarakannya tradisi kupatan untuk memperkuat tali silaturahmi.
Baca Juga: Ria Ricis Unggah Video Kenangan Sang Ayah di YouTube, Warganet: Kenapa Nyalain Adsense?
Baca Juga: Viral Penyekatan di Jembatan Suramadu Jebol Demi Hindari Tes Antigen Sudah 83 Orang Reaktif Covid-19
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kenaikan kasus Covid-19 lebih dari 30 kali lipat dalam kurun waktu sepekan terakhir.
“Kasus positif Covid-19 di Kudus secara signifikan dalam satu minggu, yakni naik lebih dari 30 kali lipat, dari 26 kasus menjadi 929 kasus,” terang Wiku Adisasmito di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta dikutip Kabar Joglosemar pada Senin, 7 Juni 2021.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 Juni 2021: Rencana Aldebaran Bikin Elsa Rasakan Karma, Andin Minta Keadilan
Menurutnya pada Rabu, 2 Juni 2021 lalu sudah melakukan kunjungan ke Kudus bersama Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito.
Kunjungan bersama jajaran pimpinan BNPB dan TNI untuk melihat situasi terkini di Kudus.
“Hasil kunjungan, kenaikan kasus Covid-19 dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga kudus 7 hari pasca-Lebaran,” terang Wiku.
Baca Juga: Kematian Sang Ayah Dijadikan Konten Youtube, Ria Ricis Banjir Hujatan Netizen
Ia menambahkan jumlah kasus aktif di Kudus menajdi 1.280 atau 21,41 persen dari total kasus positif Covid-19.
Selain itu, kasus aktif Covid-19 di Kudus angkanya jauh lebih besar dibandingkan angka kasus aktif nasional sebesar 5,47 persen.***