Heboh Oknum Guru di Gunungkidul Minta PAP ke Orangtua Murid, Alasannya Tidak Masuk Akal

20 Mei 2021, 16:17 WIB
Oknum guru di Gunungkidul meminta PAP orangtua murid yang merupakan Ketua DPRD Gunungkidul saat ditanya soal tugas /Pixabay/niekverlaan

KABAR JOGLOSEMAR - Endah Subekti, Ketua DPRD Gunungkidul sekaligus orangtua salah satu murid di suatu sekolah wilayah tersebut geram dengan aksi seorang oknum guru.

Pasalnya Endah diminta oknum guru berinisial T Gunungkidul tersubut untuk PAP alias Post A Picture atau mengirim foto saat menanyakan tugas anaknya yang menjadi muridnya.

Endah menyebut dirinya yang saat itu menanyakan tugas secara daring tiba-tiba mendapat respons yang mencengangkan.

Baca Juga: Kang Emil Dampingi Presiden Jokowi Tinjau KCJB, Netizen: Lanjutkan Kalau jadi Presiden

Endah diminta oknum guru itu untuk PAP bahkan guru tersebut menyebutkan foto tersebut digunakan agar ia bisa membayangkan wajah Endah.

"Sebagai kaum perempuan saya tersinggung dengan isi chat itu," kata Endah pada Rabu, 19 Mei 2021.

Endah yang mengaku kesal dengan perbuatan T lantas membalas "maaf pak wali kelas, jangan-jangan bapak salah minum obat?". Namun, dengan enteng si wali menjawab, "mboten (tidak)".

Yang terjadi justru semakin tak masuk akal, saat menanyakan perihal tugas, orangtua salah satu murid SMA itu justru mengirimkan GPS rumah.

Baca Juga: Jadi Korban Pengeroyokan, 2 Pemuda di Sleman Sempat Diteriaki Klitih oleh Pelaku

“Mengingat banyak sekali pelecehan seksual di sekolah. Kejadian seperti ini berisiko berujung petaka. Maka kami mengimbau kepada semua wali murid untuk tetap waspada,” kata Endah.

Atas tindakan itu, Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti melaporkan tindakan seorang oknum guru Gunungkidul ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Endah meminta Disdikpora DIY menindaklanjuti perlakuan yang diterimanya atas sikap sebagai tenaga pengajar yang kurang berkenan itu.

Baca Juga: Rizieq Shihab Pakai Syal dengan Motif Bendera Palestina, Hakim PN Jakarta Timur: Jangan Dibawa Masuk

"Guru tersebut telah mengabaikan kewajibannya dalam melakukan proses pendidikan pada pelajar," katanya.

Ia pun berharap peristiwa itu bisa menjadi masukan bagi Disdikpora DIY. Khususnya untuk mengawasi sikap dan respon guru agar profesional dalam proses pembelajaran di sekolah. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler