5000 Ton Debu Luar Angkasa Hujani Bumi Sebabkan Munculnya Bintang Jatuh?

14 April 2021, 10:14 WIB
ilustrasi meteor bintang jatuh /pixabay/Hans

KABAR JOGLOSEMAR- Mungkin banyak yang bertanya-tanya bagaimana terjadinya bintang jatuh? Ternyata bintang jatuh terjadi karena debu-debu dari luar angkasa yang menghujani bumi setiap tahunnya.

Debu luar angkasa ini berasal dari komet dan asteroid, partikel debu antar planet ini melewati atmosfer bumi dan menimbulkan bintang jatuh. Beberapa di antaranya, mencapai tanah dalam bentuk mikrometeorit.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 April: Papa Surya Resah, Akhirnya Michi Bantu Aldebaran Buat Rencana Baru

Sebuah program internasional yang dilakukan selama hampir 20 tahun oleh para ilmuwan dari CNRS, Université Paris-Saclay dan National Museum of Natural History dengan dukungan dari French Polar Institute, telah menetapkan bahwa ada 5.200 ton mikrometeorit per tahun mencapai tanah.

Mikrometeorit selalu jatuh di bumi. Partikel debu antar planet dari komet atau asteroid ini adalah partikel berukuran sepersepuluh hingga seperseratus milimeter yang telah melewati atmosfer dan mencapai permukaan Bumi.

Dilansir dari Science Daily, untuk mengumpulkan dan menganalisis mikrometeorit ini, enam ekspedisi yang dipimpin oleh peneliti CNRS, Jean Duprat telah dilakukan selama dua dekade terakhir di dekat stasiun Concordia Perancis-Italia (Dome C), yang terletak 1.100 kilometer di lepas pantai Adélie Land, di jantung kota Antartika.

Dome C adalah tempat pengumpulan yang ideal karena tingkat akumulasi salju yang rendah dan hampir tidak adanya debu terestrial.

Ekspedisi ini telah mengumpulkan cukup banyak partikel luar angkasa (berukuran mulai dari 30 hingga 200 mikrometer), untuk mengukur fluks tahunannya, yang sesuai dengan massa yang bertambah di Bumi per meter persegi per tahun.

Baca Juga: Survei BMKG Sebut Struktur Bangunan Buruk Jadi Penyebab Banyak Rumah Rusak Akibat Gempa Malang

"Jika hasil ini diterapkan ke seluruh planet, total fluks tahunan mikrometeorit mewakili 5.200 ton per tahun. Ini adalah sumber utama materi luar angkasa di planet kita, jauh di depan objek yang lebih besar seperti meteorit, yang fluksnya kurang dari sepuluh ton per tahun," ujar para peneliti dalam studi ini.

Perbandingan aliran mikrometeorit dengan prediksi teoritis menegaskan bahwa sebagian besar mikrometeorit berasal dari komet (80%) dan sisanya dari asteroid.

Penelitian ini adalah informasi berharga untuk lebih memahami peran yang dimainkan oleh partikel debu antar planet dalam memasok air dan molekul karbon di bumi saat masih berusia muda.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler