Kepala BNPT: Musuh Nomor Satu Kelompok Jaringan Terorisme Adalah Aparat Kepolisian

1 April 2021, 08:22 WIB
Wawancara Najwa Shihab dengan Kepala BPNT Boy Rafli Amar/ /Tangkapan Layar YouTube.com/Najwa Shihab/

KABAR JOGLOSEMAR - Belum ada sepekan masyarakat Indonesia digegerkan dengan dugaan terorisme dan bom bunuh diri. Teror berikutnya muncul di Mabes Polri Jakarta.

Pada Minggu, 28 Maret 2021 terjadi serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Dampaknya ada warga sekitar termasuk satpam yang menjadi korban bom bunuh diri ini.

Selanjutnya, terjadi serangan di Mabes Polri Jakarta pada Rabu, 31 Maret 2021. Perempuan yang nekat masuk markas besar ini sampai melepaskan beberapa tembakan hingga akhirnya tewas dilumpuhkan petugas.

Baca Juga: Ini Isi Lengkap Surat Wasiat Pelaku Penembakan di Mabes Polri

Baca Juga: Teman Roy Mengenali Elsa, Andin Dapat Petunjuk Baru Lagi? Ini Sinopsis Ikatan Cinta 1 April 2021

Soal serangan beruntun yang terjadi beberapa hari ini pun dibahas oleh Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu, 31 Maret 2021 malam.

Hampir setiap pekan polisi menangkap terduga teroris, namun sampai sekarang masih terjadi penyerangan terorisme di berbagai daerah. Sudah beredar rekaman CCTV di Mabes Polri

Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri adalah perempuan dan masih muda. Dalam wawancara itu, Kepala BNPT menyebutkan perlu mendalami kasus ini apakah dia hanya simpatisan atau berstatus lainnya.

Baca Juga: Mengenal Sisi Positif dan Negatif Zodiak Cancer, Si Penyayang yang Sangat Sensitif

Baca Juga: Ini Sinopsis Ikatan Cinta 1 April: Mama Rosa Salah Menilai Aldebaran, Andin Bawa Bukti Lagi?

Menurut Boy Rafli Amar sekarang terjadi perubahan mindset serta korban propaganda. Kekerasan yang dilakukan dengan penyerangan demi mati sahid atau mati mulia.

Boy Rafli Amar menduga aksi itu dilakukan setelah melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sehingga penyerang mencontoh aksi serangan itu.

Ditanya Najwa Shihab apakah narasi surat wasiat yang ditinggalkan perempuan terduga teroris di Jakarta dengan di Makassar hampir sama.

Baca Juga: Ngetwit Tentang Sumarno Ikatan Cinta, Fiersa Besari Bikin Heboh Twitter

Baca Juga: Pemerintah Tolak Pengesahan Partai Demokrat Hasil KLB, Ini Tanggapan Resmi Kubu Moeldoko

Menurut Boy Rafli Amar, narasi yang dituliskan perempuan itu dengan terduga teroris di Makassar narasinya hampir sama.

“Narasinya mirip, mengingatkan kepada orangtua untuk taat pada Allah SWT,” ungkap Kepala BPNT itu dikutip Kabar Joglosemar saat acara Mata Najwa pada 31 Maret 2021. 

Penyerang Mabes Polri adalah seorang wanita muda berinisial ZA yang beralamatkan di Ciracas, Jakarta Timur. Usianya masih terbilang muda dan sudah beredar identitas ZA.

Dari pihak kepolisian tentu sudah melakukan olah TKP. Ketika dalam rekaman CCTV atau gambar memang dia terlihat sendiri. Terungkap bahwa orang tidak dikenal tersebut merupakan pelaku Lonewolf (pelaku teror secara sendiri).

Belum diketahui pasti apakah hanya seorang diri atau memang bagian dari kelompok tertentu. Pasalnya, ada masyarakat yang tetap bisa masuk karena ada pelayanan publik. Namun, terkait ZA bisa masuk dengan membawa senjata itu masih menjadi bagian investigasi polisi.

“Ya tentunya Mabes Polri akan melakukan investigasi,” tegas Boy Rafli Amar.

Boy Rafli Amar menjelaskan jika polisi memang turut menjadi target atau sasaran penyerangan oleh kelompok terorisme. Dikatakan Kepala BPNT, jika polisi juga bekerja untuk membasmi terorisme dengan penangkapan hingga menggagalkan aksi terorisme.

Sehingga kelompok itu merasa digagalkan dan akhirnya melakukan penyerangan kepada pihak kepolisian. Dia berharap agar bisa melindungi kaum muda di Indonesia. ***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler