7 Fakta Vaksin AstraZeneca, Benarkah Mengandung Babi?

26 Maret 2021, 17:58 WIB
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca /Pixabay.com/DoroT Schenk

KABAR JOGLOSEMAR – Setelah vaksin Sinovac, vaksin yang akan digunakan Indonesia untuk vaksinasi adalah vaksin AstraZeneca.

Digunakannya vaksin AstraZeneca di Indonesia ini sempat menimbulkan kontroversi karena disebut-sebut mengandung Babi.

Bagi yang belum tahu, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim yang cukup besar dan babi dalam Islam hukumnya haram.

Baca Juga: Tes Kepribadian, Gambar Pertama yang Dilihat Menunjukkan Sifat, Motivasi hingga Kelemahan Anda

Benarkah vaksin AstraZeneca ini mengandung babi dan apakah MUI akan mencegah vaksin ini beredar?

Meski mengandung bagian dari sesuatu yang dianggap tidak halal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) tetap membolehkan penggunaan vaksin ini karena dalam kondisi darurat.

Namun, nantinya kalau ada alternatif vaksin lainnya, vaksin AstraZeneca ini tidak boleh digunakan.

Baca Juga: Apakah Mudik Lebaran 2021 Dilarang? Ini Jawabannya

Dikutip Kabar Joglosemar.com dari DW.com, berikut ini merupakan beberapa fakta tentang vaksin AstraZeneca:

1.Dinyatakan aman

Ada banyak perusahaan bio farmasi yang memproduksi vaksin. Akan tetapi, banyak yang belum diuji dan dinyatakan aman.

Vaksin AstraZeneca ini sudah dinyatakan aman untuk digunakan oleh peneliti dan ahli Kesehatan di Eropa.

2.Masih digunakan

Karena telah dinyatakan aman oleh badan Kesehatan resmi di Eropa, maka sejumlah negara Eropa pun mantap melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca ini.

Salah satu negara yang masih akan terus melanjutkan vaksinasi menggunakan vaksin ini adalah Jerman.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kakek Asal Magelang Ini Akhirnya Ditemukan Setelah Hilang Sejak 30 Tahun yang Lalu

Baca Juga: Disebut Siap Gantikan Amanda Manopo, Memes Prameswari Malu-malu Jawab Kedekatannya dengan Billy Syahputra

3.Dinyatakan tidak aman oleh survey

Vaksin AstraZeneca dinyatakan tidak aman oleh suatu lembaga survey di Eropa. Kepercayaan masyarakat terhadap vaksin ini juga berkurang setelah ada beberapa orang yang meninggal setelah disuntik vaksin ini.

4.Tak lagi digunakan oleh beberapa negara

Berdasarkan hasil vaksinasi, ada sejumlah negara yang warga negaranya meninggal dunia setelah melakukan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

Negara-negara yang menghentikan penggunaan vaksin tersebut adalah Italia, Perancis, Islandia, Irlandia, Bulgaria, Estonia, Lithuania, Luxemburg, Latvia, Romania, Denmark, hingga Austria dan Norwegia.

Baca Juga: Fix! Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021

5.Bekerja cukup efektif

Berdasarkan hasil penelitian, vaksin AstraZeneca ini terbukti 79% efektif untuk mencegah gejala terjangkitnya virus corona.

Sebelumnya, penelitian besar-besaran di UK, Brazil dan Afrika Selatan menunjukkan kefektifan vaksin ini mencapai 76%.

6.Aman untuk semua umur

WHO telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca ini aman digunakan oleh orang yang berusia 18 tahun ke atas. Bahkan, aman pula bagi orang dengan usia ebih dari 65 tahun.

7.Merupakan vaksin vektor

Vaksin vektor menggunakan virus flu tidak berbahaya yang umum pada simpanse sebagai mekanisme transportasi.

Vaksin tersebut mengangkut protein permukaan SARS-CoV-2 ke sel manusia, di mana ia memicu respons kekebalan terhadap virus corona.

Itulah tujuh fakta mengenai vaksin AstraZeneca yang akan digunakan di Indonesia di masa yang akan datang.***

 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler