Demi Mie Instan, Warga Mamuju Nekat Cari KK di Reruntuhan Bangunan

20 Januari 2021, 08:48 WIB
Ilustrasi gempa di Majene /BNPB

KABAR JOGLOSEMAR – Gempa yang mengguncang Mamuju dan Majene masih membuat warga tertahan di pengungsian.

Untuk mencukupi kebutuhan logistik, warga pun berusaha mencari Kartu Keluarga (KK) di reruntuhan rumah demi bisa mendapat bantuan.  

Hingga kini, sebanyak kurang lebih 191 ribu warga Sulawesi Barat yang terdampak bencana telah mengungsi.

Bantuan-bantuan pun berdatangan baik dari Pemerintah maupun dari sumbangan orang lain.

Meskipun begitu, bantuan tersebut juga masih tidak bisa menutup segala kebutuhan mereka.

Baca Juga: Hari Ini Polda Metro Jaya Lakukan Gelar Perkara Kasus Kerumunan yang Libatkan Raffi Ahmad

Baca Juga: Realme Bocorkan Ponsel Seri X Hingga Smartwatch S Pro Terbaru

Untuk itulah banyak warga yang mendatangi posko pemerintah untuk meminta bantuan. Namun, syarat penerimaan bantuan adalah dengan menunjukkan Kartu Keluarga (KK).

Hal tersebut dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mamuju agar bantuan yang diberikan tepat sasaran kepada warga yang memang membutuhkan.

Namun, warga terdampak, Firman, menuturkan bahwa di saat bencana seperti ini tentu masyarakat tidak sempat menyiapkan surat-surat seperti itu.

“Ini kan bencana, dipastikan banyak masyarakatnya yang menjadi korban tidak sempat mengambil Kartu Keluarga atau KTP,” ucap salah satu warga yang nekat mencari KK di reruntuhan, Firman, dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Cerdik Indonesia.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa seharusnya Pemerintah lebih bisa memudahkan dan memaklumi kondisi masyarakat.

Baca Juga: Trump Tidak Menyebut Nama Biden dalam Pidato Perpisahannya

Baca Juga: Indonesia Berduka, 7 Bencana Alam yang Terjadi di Awal Tahun 2021

“Jadi, kami berharap semoga pemerintah bisa memahami dan mengerti,” tambahnya kemudian.

Firman sebelumnya datang ke posko bantuan pemerintah untuk mendapat bantuan logistic. Namun, ia diminta untuk menunjukkan KK sebagai syarat memperoleh bantuan.

“Saya datang di salah satu posko bantuan yakni di Posko Pendopo. Saya minta bantuan tapi disuruh sediakan kartu keluarga. Bahkan harus rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan bantuan,” jelasnya.

Karena memang ia sangat memerlukan bantuan itu, ia pun nekat kembali ke rumah mencari KK.

“Saya memberanikan diri kembali di rumah mencari Kartu Keluarga yang sudah tertimbun. Padahal takut ada gempa susulan,” katanya lagi.

Baca Juga: Pekalongan Dilanda Banjir, 2.075 Rumah Terendam dan 6.619 Warga Terdampak

Baca Juga: Hoaks, Video yang Menyebut Vaksin Covid-19 Punya Chip

Seperti kondisi banyak rumah lainnya, rumah Firman pun telah ambruk dan hanya berupa reruntuhan. Tentunya kondisi ini sangat berbahaya bila dikunjungi.

Beruntungnya KK itu dapat ditemukan dan pada akhirnya ia berhasil mendapat bantuan mie instan.

“Alhamdulillah, setelah saya mendapat Kartu Keluarga, saya kembali ke tempat tadi. Saya antri lama. Alhamdulillah dapat walau mie instan saja. Tapi tetap kami syukuri,” pungkasnya kemudian.

Hingga kini, berbagai bantuan telah disalurkan ke Sulawesi Barat terutama di Mamuju. Selain dari pemerintah, bantuan itu banyak diberikan oleh TNI, POLRI, masyarakat Sulawesi, bahkan hingga masyarakat luas se-Indonesia.

Dikutip Kabar Joglosemar.com, Polda Sulawesi Tengah juga ikut memberikan bantuan logistik berupa beras kurang lebih 7 ton, mie instan 1000 dos, gula pasir 1 ton, ikan kaleng, terpal, karpet, handuk, bantal, kasur portable, sarung dan selimut.

Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga terdampak bencana alam itu.***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler