CERPEN: Iri Sempitkan Hati

- 12 Oktober 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi cemburu kepada teman
Ilustrasi cemburu kepada teman /Marcel Thomas/Getty Image/FilmMagic via Oprah.com

"Iya, kenapa ya. Ngeri gitu teriakannya." Timpal Zahra.

"Iya kenapa ya." Para santri riuh penuh tanda tanya.

Beberapa ustadzah langsung sigap menghampiri Santi untuk menenangkan dan segera membawanya ke UKS. 

"Ayo, anak-anak semuanya harap tenang dan segera masuk ke kelas kalian masing-masing." Ucap ustadzah Rini mengkondisikan suasana agar kembali tenang.

"Baik ustadzah." Jawab para santri serentak.

Baca Juga: Terdampak Akibat Kericuhan Demo, Sejumlah Warga di Malioboro Terima Bantuan

Ketika para santri putri sudah memasuki kelas, pembelajaran belum dimulai karena para ustadzah yang memberikan pelajaran belum datang. Mungkin karena masih mengurusi kondisi Santi. Hampir setengah jam ustadzah belum juga datang, para santri pun semakin penasaran. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Santi. 

Tak lama kemudian terdengar suara teriakan keras dari arah UKS. Tentunya itu suara Santi. Bahkan suara itu semakin menjadi.

Karena para ustadzah kewalahan menghadapi Santi, akhirnya dipanggilnya ustadz yang biasa menangani jika ada santri yang mengalami kesurupan. Ustadzah juga menghubungi dokter untuk jaga-jaga jika diperlukan untuk memeriksa kondisi kesehatan Santi.

Setelah ditangani, akhirnya Santi sudah tenang dan tertidur di UKS. Ustadz dan Dokter yang menangani Santi pun keluar UKS dan diikuti para ustadzah lainnya. Mereka terlihat serius masuk ke ruangan rapat dan membicarakan kondisi Santi.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x