Operasi Pemusnahan Kembang Api di Los Angeles Berujung Malapetaka, Belasan Orang AlamI Luka Bakar 

- 2 Juli 2021, 09:48 WIB
 ilustrasi kembang api/
ilustrasi kembang api/ /pixabay/Free-Photos

KABAR JOGLOSEMAR - Operasi pemusnahan kembang api yang dilakukan pihak keamanan di Los Angeles berujung petaka, pasalnya dalam kegiatan operasi tersebut terjadi ledakan yang merusak sebuah mobil, kaca-kaca rumah warga retak hingga 17 orang mengalami luka bakar.

Insiden ini terjadi saat tim penjinak bom dari kepolisian setempat berupaya memusnahkan kembang api level komersial seberat 1,5 ton hingga 2,5 ton yang ditemukan di teras sebuah rumah, usai polisi mendapat informasi pada Rabu (30/6/21) malam waktu setempat.

Kembang api ilegal itu diletakkan di dalam kardus dan ditumpuk hingga setinggi 2,5 meter hingga 3 meter. Seorang warga bernama Arturo Cejas ditangkap terkait temuan kembali api ilegal itu.

Baca Juga: Pernah Diramal Bakal Cerai, Begini Sikap Rizky Billar dan Lesti Kejora Saat Tahu Mbak You Meninggal

Tim penjinak bom dipanggil ke lokasi karena jumlah kembang api tergolong sangat besar sehingga memberikan 'bahaya segera dan nyata' bagi masyarakat sekitar. Tiga truk boks untuk memindahkan kembang api itu ke tempat aman.

Polisi juga mengerahkan sebuah kontainer besi penahan ledakan karena ditemukan 'peledak rakitan' yang dinilai terlalu berbahaya untuk dipindahkan.

Disebutkan ada sekitar 40 buah peledak rakitan yang berukuran sebesar kaleng minuman soda dan dilengkapi sumbu. Terdapat 200 perangkat serupa namun dengan ukuran lebih kecil.

Baca Juga: Simak Cara Mudah Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Selama PPKM Darurat

Kontainer itu memiliki bilik besi khusus yang dirancang untuk meledakkan bahan peledak secara aman. Operasi pemusnahan semacam ini seharusnya berlangsung aman dan kontainer besi yang digunakan seharusnya mampu menahan ledakan.

Kepala kepolisian setempat, Michel Moore, menuturkan bahwa kurang dari 4,5 kilogram material peledak ditempatkan di dalam kontainer itu jauh di bawah batasan aman.

"Kontainer itu seharusnya mampu memusnahkan material tersebut," ujarnya, namun yang terjadi justru 'kegagalan total, bencana, dari kontainer penahan itu.

Baca Juga: PPKM Darurat Diberlakukan Besok, Pemerintah Salurkan Bansos Pekan Kedua Juli

Dibutuhkan waktu berhari-hari untuk mencari tahu mengapa material itu meledak di dalam kontainer besi penahan, yang biasa digunakan untuk menangani peledak yang tidak stabil.

Dilaporkan bahwa kontainer penahan yang terpasang pada sebuah trailer itu terkoyak akibat ledakan yang tidak diduga ini.

"Jelas, protokol telah dipatuhi dan dilaksanakan. Tapi sesuatu terjadi di dalam kontainer penahan yang seharusnya tidak terjadi dan kami tidak tahu kenapa. Kami bermaksud mencari tahu penyebabnya,”  jelas Moore. 

Baca Juga: Tempat Ibadah dan Sarana Umum yang Berpotensi Kerumunan Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat

Jendela pada sejumlah rumah, beberapa mobil dan sebuah tempat laundry pecah hingga berserakan akibat ledakan itu.

Satu mobil di antaranya bahkan sambil terguling akibat kekuatan ledakan tersebut, yang dilaporkan terdengar hingga dua blok jauhnya.

Akibat ledakan itu, Kepala dinas pemadam kebakaran setempat, Ralph M Terrazas, mengatakan, sedikitnya sembilan polisi dan seorang agen federal dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka ringan.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 2 Juli 2021: Elsa dan Mama Rosa Bertengkar Soal Roy, Aldebaran Makin Murka

Enam warga sipil, yang berusia 51-85 tahun, juga ikut dilarikan ke rumah sakit. Tiga orang di antaranya mengalami luka ringan, sedang tiga orang lainnya mengalami luka sedang. Satu orang lainnya menjalani perawatan di lokasi kejadian, namun tidak ikut dibawa ke rumah sakit.***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x