KABAR JOGLOSEMAR - Merk fashion H&M belakangan ini memiliki hubungan yang cukup panas dengan China.
Hal ini terjadi usai pernyataan mereka menghentikan dan mengkritik penggunaan kapas Xinjiang karena adanya laporan kerja paksa.
Baca Juga: Pikiran Singkirkan Indonesia Saat All England, Eko Maung: Asumsi yang Berlebihan
Tak hanya itu, ada juga laporan diskriminasi etnis-agama minoritas di Xinjiang menggosok beberapa cara yang salah.
Alhasil, banyak warga negara Tiongkok yang turun ke media sosial dan menyebutkan merk tersebut telah menyebarkan rumor palsu dan memboikot kapas Xinjiang.
Hal ini muncul di tengah perhatian media atas laporan penganiayaan terhadap orang Uighur di kamp konsentrasi.
Victoria f(x) baru-baru ini menjadi kepala kampanye untuk H&M. Ia tidak hanya berpartisipasi dalam gaya dan desain pakaian, tetapi juga menjadi model untuk kampanye.
Dengan adanya kejadian ini, Victoria f(x) memilih untuk memutuskan hubungan dengan H&M.
"Kepentingan negara lebih penting dari apapun. Kami dengan tegas melawan semua stigmatisasi terhadap China, dan sangat tidak setuju dengan penggunaan strategi bisnis semacam ini untuk mencemarkan nama baik dan memfitnah negara dan warganya." ujar Victoria f(x), dikutip KabarJoglosemar.com dari Koreaboo.
Sementara banyak netizen Tiongkok memujinya atas kesetiaan dan patriotismenya, banyak penggemar Korea yang kecewa. H&M belum secara resmi menanggapi pernyataan Victoria.***