KABAR JOGLOSEMAR – Nama Herjunot Ali dikenal banyak masyarakat sebagai aktor film yang sukses. Namun, ternyata sebelum seperti sekarang, ia pernah berpikir untuk berkarir di bidang sepak bola.
Memulai karir di dunia hiburan melalui ajang MTV VJ Hunt 2004, lelaki yang akrab disapa Junot ini mengembangkan karirnya di dunia akting.
Sebelum itu, di usia 19 tahun, ternyata keinginan lelaki mantan kekasih Tatjana Saphira ini adalah menjadi pemain sepak bola.
Baca Juga: 12 Wisata Alam Purwakarta Yang Wajib Dikunjungi, Ada Gunung Bangkok dan Taman Air Mancur Sri Baduga
Ketika diundang dalam podcast milik Daniel Mananta, hal ini sempat disinggung oleh Daniel.
“Ada saatnya lo bener-bener nekat ke London untuk mau masuk menjadi pemain bola profesional di sebuah klub mana gitu,” kata Daniel seperti dikutip Kabar Joglosemar.com dari kanal YouTube Daniel Mananta Network.
Hal itu pun dibenarkan oleh Junot. Ia mengakui bahwa ia memang pergi ke London selama satu tahun lamanya. Namun akhirnya ia kembali lagi ke Indonesia karena politik klub sepakbola di London yang rumit.
Baca Juga: Tidak ada PUBG dan Genshin Impact, Ini 7 Deretan Aplikasi Mobile Gaming Terbaik 2020 di HP Android
Meskipun gagal memenuhi impiannya, Junot mengaku bahwa ia sama sekali tidak merasa menyesal.
“Kalo gue nggak nyoba, gue nggak bakal tahu,” ucap Junot.
Saat merantau ke London, ia bercerita bahwa ia hanya memiliki uang 200 juta rupiah. Padahal, biaya hidup di London terkenal cukup mahal. Namun ia punya alasan mengapa berani nekat ke London.
Baca Juga: Sedih, Gugudan Akan Bubar 31 Desember 2020
Baca Juga: Sebut Tuhan Tak Perlu Dibela, Ternyata Ini Penjelasan Sujiwo Tejo
“Gue ngerasa suatu saat gue mungkin punya uang yang lebih, tapi spiritnya udah ilang. Dan gue nggak lagi muda. Gue nggak lagi 19 gitu,” jelas Junot.
Sejak masih muda, Junot selalu mendorong orang lain untuk bersemangat dalam mengejar impian. Ia juga menerapkan hal itu untuk dirinya sendiri.
“Pada saat 18, pada saat 17, gue selalu meng-encourage orang untuk punya spirit yang sama gitu untuk mengeksplor dalam hal yang emang mereka percaya. Asal nggak merugikan orang lain,” pungkasnya kemudian.***