Network
KABAR JOGLOSEMAR - Masyarakat saat ini tentu sudah tidak asing lagi dengan penyakit diabetes.
Penyakit yang kerap disebut sakit gula ini menjadi salah satu perhatian di dunia kesehatan.
Diabetes adalah sebuah penyakit yang membuat kadar gula darah dalam tubuh tidak terkendali.
Baca Juga: Singkirkan Kulit Kusam, 7 Makanan Ini Bikin Kulit Glowing dan Bersih
Dalam tubuh, hormon insulin bertugas untuk mengubah gula menjadi energi yang dipakai untuk beraktivitas.
Pada pasien diabetes, gula tersebut tidak diolah dengan baik karena berbagai hal.
Meski jadi perhatian, banyak orang masih tak sadar jika dirinya menderita diabetes. Pasalnya, gejala dari diabetes masih kerap diabaikan.
Perlu diketahui, ada 3 gejala utama yang menunjukkan kamu menderita diabetes.
Baca Juga: 7 Bahan Alami Agar Kulit Glowing, Ada Telur Hingga Wortel
1. Polidipsi
Polidipsi merupakan kondisi di mana seseorang merasa kehausan. Biasanya mulut penderita akan terasa sangat kering.
Meskipun sudah minum lebih banyak dari biasanya, penderita akan merasa haus terus menerus.
2. Polifagi
Polifagia adalah konsisi di mana seseorang merasa sangat lapar terus menerus. Terjadi peningkatan nafsu makan yang tak biasa.
3. Poliuria
Poliuria merupakan kondisi di mana seseorang mengalami buang air kecil lebih sering dengan jumlah yang lebih banyak.
Baca Juga: 5 Langkah Mengobati Kulit yang Terbakar Kena Wajan Panas
Adapun gejala lain dari diabetes yang perlu diketahui untuk lebih waspada,
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas
- Berkurangnya massa otot
- Lemas
- Pandangan kabur
- Luka yang sulit sembuh
Terdapat 2 jenis tipe diabetes. Adalah diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Banyak orang masih salah menilai tentang pengertian dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Padahal, ada perbedaan di antara diabetes tipe 1 diabetes tipe 2. Tidak hanya dari penyebab nya, tetapi juga cara pengobatannya.
Baca Juga: Dari Obesitas Hingga Kebutaan, Ini 6 Mitos Tentang Diabetes yang Dipercaya Masyarakat
Diabetes Tipe 1
Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Organ tubuh yang bertugas untuk memproduksi hormon insulin adalah pankreas.
Insulin merupakan sebuah hormon yang dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi untuk mengolah gula dalam darah menjadi energi.
Pada diabetes tipe 1, hal ini terjadi karena adanya gangguan di pankreas atau yang lebih dikenal dengan auto imun.
Auto imun merupakan suatu kondisi di mana yang seharusnya tubuh melindungi dirinya sendiri, namun justru menyerang dirinya sendiri.
Pada pasien diabetes tipe 1, yang diserang oleh antibodi adalah sel beta di dalam pankreas.
Baca Juga: Cocok untuk Penderita Diabetes, Ini 8 Rekomendasi Buah-buahan Rendah Gula
Karena pasien penderita diabetes tipe 1 tidak mampu memproduksi hormon insulin, maka penderita menggantungkan hidupnya pada suntik Insulin.
Sehingga, tidak perlu heran jika kamu bertemu dengan orang yang harus menyuntikkan hormon insulin ketika akan makan.
Tak hanya sebelum makan, penderita diabetes tipe 1 akan menyuntikkan insulin ke dalam tubuh secara rutin beberapa kali dalam sehari.
Mereka juga diwajibkan untuk selalu mengukur kadar gula darah dengan ketat.
Baca Juga: Nggak Cuma Air Putih, Ini Minuman yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Diabetes Tipe 2
penderita diabetes tipe 2 bukan soal tidak diproduksi nya insulin. Namun, sel tubuh menjadi kurang sensitif pada keberadaan hormon insulin.
Sehingga, pankreas tetap memproduksi hormon insulin namun sensitivitasnya berkurang.
Hal ini membuat kadar gula darah melonjak drastis. Pasalnya, meskipun hormon insulin diproduksi dengan normal namun tubuh tidak bisa menggunakannya secara optimal.
Penyebab seseorang terkena diabetes tipe 2 biasanya karena gaya hidup. Sehingga, penderita diabetes tipe 2 yang masih dalam tahap awal bisa di atasi dengan perubahan gaya hidup.
Misalnya saja dengan mengurangi makanan manis, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal.
Baca Juga: 8 Makanan Ini Baik Dimakan untuk Para Penderita Diabetes
Tantangan bagi para penderita Diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 adalah mengonsumsi makanan yang manis atau yang memiliki indeks glikemik yang tinggi.***
