Sri Mulyani Prediksi Indonesia Bakal Hadapi Resesi Akhir September

- 22 September 2020, 20:04 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /Instragram.com/@smindrawati

Dimulai dari kebijakan lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga new normal.

Baca Juga: BNPB Sebut 49 RT di Wilayah Jakarta Terendam Banjir

Lonjakan kasus positif Covid-19 pun menurut Sri Mulyani memiliki risiko cukup besar terhadap sosial ekonomi keuangan.

"Dalam kondisi ini kemudian kita melihat risiko terhadap sosial ekonomi keuangan masih sangat nyata akibat Covid-19," tambahnya.

Di Indonesia, lonjakan kasus terjadi di provinsi yang selama ini 'menyumbang' pendapatan cukup besar untuk negara. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

"Beberapa provinsi besar masih menunjukkan eskalasi dari kasus Covid-19 ini dan provinsi ini tidak hanya besar dari sisi penduduknya tapi juga besar terhadap kontribusinya terhadap perekonomian. Sehingga pasti akan memengaruhi kinerja perekonomian," ujarnya.
Kemampuan mengendalikan Covid-19 juga menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Dengan kondisi Covid-19 yang masih terus menjadi faktor utama di dalam memengaruhi ekonomi maka pertumbuhan ekonomi baik di level global maupun di level nasional kita masih sangat ditentukan oleh kemampuan untuk mengendalikan Covid-19 ini," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BLT PKH Rp 500 Ribu per KK Lewat Link Berikut Ini

Ia memastikan bahwa Indonesia akan mengalami resesi pada bulan September 2020.
Berdasarkan update data proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, secara keseluruhan didapat angka sebanyak minus 1,7 persen-0,6 persen.

"Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," ujarnya.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x