Menanggapi hal itu, sejumlah warganet meragukan kebijakan itu benar-benar diterapkan di lapangan.
Sebab, dari pengalaman dan fakta di lapangan selama ini, jangankan pinjaman Rp 100 juta, pinjaman Rp 10 juta pun tetap pakai agunan/jaminan.
"Tetap harus pake jaminan, jangankan 100.juta 10jt pun pake jaminan," komentar batik temanggung di akun Instagram @batiktinularsih_temanggung.
Komentar senada disampaikan Dapur Falfiz. "Cuma bisa senyum² sendiri aja. Kebijakan pemerintah sdh baik tp fakta di lapangan malah bertolak belakang," komentar Dapur Falfiz di akun Instagram dapurfalfiz.
"BENARKAH TANPA ANGGUNAN, FAKTA DI LAPANGAN BERBEDA YG JELAS" PUNYA USAHA DAN BUTUH SUPPORT PERMODALAN KADANG TERKENDALA ANGGUNAN SEDANG YG USAHAX FIKTIF ASAL PUNYA ANGGUNAN AMBIL BERAPAPUN BISA DAN CEPAT," tulis akun @toekang_las_mbois.***