Kustini Sri Purnomo Ikuti Debat Pilkada Sleman 2020, Tim Pemenangan: Patahkan Isu Politik Dinasti

3 November 2020, 11:45 WIB
Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa usai mengikuti Debat Pilkada 2020. /dok. Tim Pemenangan Kustini Sri Purnomo

 

KABAR JOGLOSEMAR - Debat Pilkada Sleman 2020 pada Jumat, 30 Oktober 2020 lalu berlangsung lancar. Ketiga calon Bupati Sleman menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan untuk membangun Sleman.

Sekretaris Tim Pemenangan Kustini-Danang, Abdul Kadir, mengungkapkan bahwa debat Pilkada menjadi bagian dari jalannya proses demokrasi pemilu dan menjadi bukti tidak adanya politik dinasti untuk Kustini Sri Punomo.

Baca Juga: Hadirkan Hwayoung Eks Member T-ara, Video MBC 'King of Mask Singers' Banjir Dislike

"Hadirnya Kustini dalam debat itu sudah mematahkan adanya isu politik dinasti. Kalau memang ini konteksnya politik dinasti, Kustini tidak perlu repot-repot kampanye apalagi sampai ikut debat. Kustini cukup diam di rumah dan tinggal menerima mandat untuk meneruskan tongkat kepemimpinan. Itu baru yang dinamakan politik dinasti," jelasnya.

Isu politik dinasti tersemat pada sosok Kustini Sri Purnomo semenjak ia diusulkan jadi calon Bupati Sleman bersama Danang Maharsa.

Ia menyebut jika kehadiran Kustini Sri Purnomo dalam debat beberapa waktu lalu itu adalah bukti tidak adanya politik dinasti.

Pasalnya politik dinasti yang sesungguhnya hanya ada dalam sebuah kerajaan yang mana tonggak kekuasaan diserahkan tanpa adanya proses demokrasi dengan melibatkan rakyat.

Baca Juga: Tak Cuma di Luar Negeri, Toko di Indonesia Ada yang Boikot Produk Prancis

Hingga kini, Kustini Sri Purnomo, masih melakukan kampanye di tengah masyarakat Sleman. Ini menjadi salah satu upaya untuk meyakinkan masyarakat akan kinerjanya.

"Masih kampanye sampai hari ini, dari pagi sampai malam. Ini bukti jika Kustini tidak serta merta bisa menjadi Bupati. Semuanya tentu yang menentukan masyarakat Sleman, dalam memilih pemimpin yang mempunyai sifat amanah dan jujur untuk mengembangkan Sleman ke depannya," tegasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Koordinator Barisan Relawan Muda Kustini-Danang (Barakuda), Septi Wahyu Arifianto. Ia menilai tidak ada politik dinasti di dalam pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Daftar 25 Produk Prancis yang Beredar Luas di Indonesia

"Ini harus terus diluruskan jika politik dinasti di Kabupaten Sleman tidak ada. Siapa yang terpilih nantinya sebagai kepala daerah di Sleman murni ada di tangan masyarakat. Saya kira cukup untuk para oknum yang terus menggoreng isu ini karena memang isu itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan landasan berfikirnya," imbuhnya.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler