Soal Kartun Nabi Muhammad, Dewan Kepercayaan Muslim Prancis: Saya Rasa Ini Bukan Cara yang Tepat

- 3 November 2020, 09:15 WIB
Mohammed Moussaoui, presiden Dewan Kepercayaan Muslim Prancis
Mohammed Moussaoui, presiden Dewan Kepercayaan Muslim Prancis /MAXPPP/VINCENT ISORE

KABAR JOGLOSEMAR - Hingga saat ini gelombang demosntrasi hingga boikot masih terus berlangsung di berbagai negara buntut dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Mereka menyerukan protes lantaran ujaran Emmanuel Macron yang dianggap melukai hati unat Islam.

Tak cuma di luar negeri, protes juga dilakukan di Indonesia. Bahkan Majelis Ulama Indonesia sempat ingin melayangkan aksi boikot produk Prancis.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Baca Juga: Kenapa Produk Prancis Diboikot Banyak Negara? Ini Alasannya

Lalu bagaimana tanggapan pihak beragama Islam di Prancis? Belum lama ini, Dewan Kepercayaan Muslim Prancis menanggapi soal ramainya problem pernyataan Macron itu.

Dalam wawancara ekslusifnya dengan France Info, Mohammed Moussaoui, presiden Dewan Kepercayaan Muslim Prancis, mengatakan bahwa sindirian yang bersifat ofensif dan membawa suatu kepercayaan perlu dibatasi.

Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa ia sendiri tak bisa menerima bentuk pembunuhan yang disebabkan karena polemik kartun itu. Sebagai gantinya, Moussaoui memberi saran untuk menghentikan publikasi kartun Nabi Muhammad.

Baca Juga: Daftar 25 Produk Prancis yang Beredar Luas di Indonesia

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x