Insiden mematikan itu terjadi di tengah serentetan baru kecelakaan Tesla yang mungkin melibatkan kemudi otomatis, fitur bantuan pengemudi canggih pembuat mobil yang menjadi standar pada semua mobil barunya.
Namun dalam insiden kecelakaan Tesla kali ini, masih tidak jelas apakah fitur kemudi otomatis dihidupkan saat terjadi kerusakan.
Fitur tersebut memungkinkan mobil otomatis menjalankan beberapa tugas mengemudi di jalan raya, tetapi itu tidak membuat mobil menjadi sepenuhnya otonom.
Baca Juga: Jumlah Penonton BTS BANG BANG CON 21 Lampaui Tahun 2020 Lalu
Tesla mendapat kecaman karena nama Autopilot atau kemudi otomatis yang menyesatkan.
Para kritikus menganggap perusahaan melebih-lebihkan kemampuan teknologi dan membuat pengemudi untuk menyalahgunakan fitur itu.
Tesla sendiri memang menyematkan sejumlah fitur bantuan pengemudi yang lebih canggih yang mereka sebut 'Kemampuan Mengemudi Sendiri Penuh'.
Tesla mengatakan pengemudi perlu memperhatikan sepenuhnya saat menggunakan kemudi otomatis.
Namun tetap saja ada pihak yang menyalahgunakan fitur itu sebagaimana dibuktikan dengan banyak video orang yang tidur di kursi pengemudi atau melakukan aksi berbahaya lainnya.