Semangat dan kemandirian Mbah Narkan seolah tak berhenti di situ, ia juga tinggal seorang diri di rumahnya. Sejak istrinya meninggal 5 tahun lalu, Mbah Narkan semakin terbiasa melakukan banyak hal seorang diri.
Purwanti pun sesekali menengok ayahnya. Berhubung rumahnya hanya depan belakang, lebih mudah bagi Purwanti untuk memantau kondisi sang ayah.
Ia bercerita bahwa pada tahun 1989, sang ayah pernah harus beristirahat tak berjualan karena keserempet motor.
"Waktu ada yang beli dan Bapak mau bungkusin, dia keserempet motor yang lewat. Bapak sampai masuk rumah sakit dan ngga jualan setahun soalnya kakinya harus dipasang pen," tutur Purwanti.
Baca Juga: Termasuk 7 Rekening yang Tidak Dapat BLT Subsidi Upah BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4? Ini Solusinya
Insiden ini rupanya tidak membuatnya patah semangat. Ia pun masih dengan semangat melanjutkan jualannya.***