Cerita Kakek Penjual Soto di Jogja, Usia Hampir Seabad Masih Semangat Dorong Gerobak Soto

- 22 November 2020, 19:57 WIB
Mbah Narkan (kiri), kakek penjual soto di Yogyakarta, saat berbincang dengan seorang pelanggan yang membeli soto dagangannya.
Mbah Narkan (kiri), kakek penjual soto di Yogyakarta, saat berbincang dengan seorang pelanggan yang membeli soto dagangannya. /Twitter.com/@teziaazhr

"Dia ngga mau diganggu masak karena takut cita rasanya hilang. Bapak juga dorong gerobaknya sendiri,” ujar Purwanti.

Satu porsi soto buatan Mbah Narkan dihargai Rp 7.000 saja. Suwiran daging ayam, nasi, dan kuah soto membuat satu porsi sudah membuat siapa saja kenyang.

“Saya ngga pernah hitung dapat berapa setiap hari, pokoknya sedapatnya aja,” cerita Mbah Narkan. 

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima BSU Kemendikbud untuk Guru dan Dosen, Sudah Cair Hari Ini

Purwanti mengungkapkan bahwa tujuan Mbah Narkan untuk berjualan soto bukan soal finansial. Sebenarnya keluarga sudah melarang Mbah Narkan untuk berjualan karena usianya yang tak lagi muda.

Namun sayang, larangan itu tak berarti bagi seorang Mbah Narkan. Semangatnya yang masih membara membuatnya enggan untuk berdiam diri.

“Bapak dan saya itu ngga pernah hitung pendapatan berapa, yang penting mampu buat bayar kebutuhan Bapak dan dia kasih ke cucu-cucunya. Itu kesenangan tersendiri buat Bapak. Tapi kita juga sudah suruh ngga usah jualan, tapi Bapak ngga pernah mau. Dia selalu bilang, aku ki pengen sibuk wae, neng omah meh opo?,” ujar Purwanti. 

Dampak pandemi corona rupanya juga dirasakan oleh Mbah Narkan. Beberapa kali ia pulang dengan soto yang masih tersisa.

Ia pun membagikan soto tersebut pada anak-anak jalanan secara cuma-cuma. Jika pun tidak, soto tersebut dibawa pulang untuk dimakan bersama dengan keluarga.

Baca Juga: Suga BTS Lakukan Siaran Langsung, ARMY BTS Kaget

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah