Siap-siap, Magma Gunung Merapi Mendekati Permukaan

- 20 November 2020, 19:55 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /merapi.bgl.esdm.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Pergerakan magma dari dalam perut Gunung Merapi sudah mendekati atau menuju permukaan. Indikasi tersebut bisa terlihat dari deformasi atau penggembungan yang terus terjadi.

Dengan pergerakan seperti itu, maka magma Gunung Merapi akan membentuk kubah lava seperti yang terjadi tahun 2006.

Baca Juga: Penuh, Faskes Darurat di Sleman Tak Bisa Terima Pasien Corona

Dengan demikian, kemungkinan akan terjadi erupsi dengan awan panas seperti yang terjadi tahun 2006.

Hal itu disampaikan Hanik Humaida, Kepala BPPTKG DIY, saat mendampingi Kepala BNPB Doni Monardo di pos pemantauan Gunung Merapi di Babadan, Kabupaten Magelang, Jumat (20/11/2020).

Hanik Humaida, mengatakan, pihaknya belum bisa memprediksi kecepatan pergerakan magma ke permukaan.

Hanya dari pemantauan alat, pergerakan magma terus menuju permukaan dan akan membentuk kubah lava seperti tahun 2006.

Menurut Hanik Humaida, sejak statusnya dinaikkan ke level III atau Siaga, 5 November 2020, aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. 

Dari semua pemantauan, baik seismik, deformasi/penggembungan, kimia, visual, aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan.

Dengan data-data tersebut, menurut Hanik Humaida, apabila Gung Merapi mengalami erupsi, maka kemungkinan seperti yang terjadi pada tahun 2006. Ketikat itu, tipe erupsi Gunung Merapi efusif atau tipe Merapi.

Baca Juga: Mendikbud Ungkap Batas Waktu Pengaktifan Rekening untuk Dapat BSU, Ini Tanggalnya

Degan erupsi tipe Merapi, maka magma dari dalam tubuh gunung api keluar secara efusif atau tanpa disertai ledakan, lalu membentuk kubah lava.

"Kalau terjadi erupsi maka tidak akan sebesar tahun 2010. Dan akan keluar awan panas seperti tahun 2006," kata Hanik Humaida.

Karena itu, Hanik Humaida meminta masyarakat tetap tenang, tak perlu terengaruh dengan isu-isu yang berkembang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Ikut terus perkembangan Gunung Merapi dari BPPTKG," demikian yang dikutup Kabar Joglosemar dari akun twitter @BPPTKG.

Dalam akun twitter itu, BPPTKG juga mengklarifikasi peta rawan bencana Gunung Merapi yang beredar luas di masyarakat. Menurut BPPTKG, peta yang beredar merupakan peta daerah bahaya erupsi Gunung Merapi tahun 2010.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4 Cair, Maaf Pekerja dengan Rekening Ini Tidak Bisa Dapat

Peta ini dimuat dalam jurnal berjudul "The 2010 explosive eruption of Java's Merapi volcano - a '100-year' event" yang diterbitkan oleh Journal of Volcanology and Geothermal Research tersebut bukan merupakan peta ancaman bahaya Merapi saat ini (2020).

"Mohon masyarakat tidak terpancing dengan isu yang tidak jelas sumbernya dan selalu ikuti informasi terkini dari BPPTKG," tulis BPPTKG dalam akun twitternya.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x