Toko di Indonesia Juga Boikot Merk Prancis, dari Produk Makanan hingga Kecantikan

- 4 November 2020, 08:07 WIB
Tangkapan layar video pegawai toko menarik produk Prancis dari rak
Tangkapan layar video pegawai toko menarik produk Prancis dari rak /Istimewa/

KABAR JOGLOSEMAR - Boikot produk Prancis yang dilakukan oleh negara-negara di dunia rupanya terjadi juga di Indonesia.

Banyak produk dan merk Prancis yang rupanya memang beredar luas dan dipakai sehari-hari oleh masyarakat Indonesia.

Aksi boikot itu terjadi di sebuah toko di Jawa Timur.

Baca Juga: 3 Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11, Mudah Bisa Pakai HP di www.prakerja.go.id

Sejumlah barang sehari-hari dari makanan, minuman sampai produk kecantikan bermerk Prancis diturunkan dari rak.

Seperti yang ramai diperbincangkan dunia akhir-akhir ini, aksi boikot produk Prancis sedang ramai di berbagai negara bahkan masih terus berlangsung buntut dari protes soal pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Baca Juga: Daftar 25 Produk Prancis yang Beredar Luas di Indonesia

Video barang merk Prancis yang dirturunan darik rak sebuah toko itu ramai beredar dan salah satunya diunggah oleh akun Twitter dengan user name @QaillaAsyiqah pada 31 Oktober lalu.

"Jaringan Mini Market Pribumi (Muslim) BASMALAH, milik Sidogiri Corp, serentak di semua jaringannya di Jawa Timur, diturunkan dari rak2 penjualan & Boikot Produk Prancis.. #BoycottFranceProduct," tulis akun itu.

Dalam video singkat tersebut, tampak pegawai minimarket memasukkan produk-produk Prancis ke dalam keranjang dan kardus.

Ada produk makanan, minuman, susu anak-anak, sampai produk perawatan wajah.

Baca Juga: Bagaimana Awal Mula Aksi Boikot Produk Prancis? Ini Ceritanya

Seperti yang ramai diperbincangkan, sebwlumnya Majelis Ulama Indonesia juga menyerukan hal serupa tak lama setelah ramai protes di luar negeri.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Sementara itu, Kemlu Prancis yang mengetahui hal ini pun meminta agar aksi boikot produk Prancis dihentikan.

Baca Juga: Ini Pembelaan Emmanuel Macron soal Gelombang Protes hingga Aksi Boikot Produk Prancis

Dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters, Kemlu Prancis merasa, aksi boikot produk Prancis itu tak berdasar.

“Seruan berikut itu tidak berdasar, serangan terhadap negara kami yang didorong minoritas mesti dihentikan,” ujar Kemlu Prancis.

Belum lama bahkan Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat pembelaan.

“Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya.

Baca Juga: Soal Kartun Nabi Muhammad, Dewan Kepercayaan Muslim Prancis: Saya Rasa Ini Bukan Cara yang Tepat

"Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar," tambahnya.

Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa banyak orang yang mempercayai kartun itu adalah buatan negara Prancis.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata Macron dalam wawancara ekslusifnya dengan Al Jazeera pada Sabtu, 31Oktober 2020.

“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Kabar Joglo Semar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah