Heboh Kartun Nabi Muhammad, Emmanuel Macron: Ini Adalah Hak Kebebasan Kami

- 2 November 2020, 20:54 WIB
Emmanuel Macron
Emmanuel Macron /

KABAR JOGLOSEMAR - Pernyataan terkait kebebasan berpendapat yang dikaitkan dengan kartun Nabi Muhammad serta pernyataan yang dituding menghina Islam membuat kasus itu berbuntut panjang.

Bagaimana tidak, aksi demonstrasi di berbagai negara juga banyak boikot produk dari negara tersebut dilakukan sebagai respons atas tindakan Emmanuel Macron yang dinilai menyinggung.

Tak cuma di luar negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun juga menyampaikan niatan aksi boikot.

Baca Juga: Kenapa Produk Prancis Diboikot Banyak Negara? Ini Alasannya

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.

Emmanuel Macron memberikan pembelaan atas pernyataan yang diungkapkan sebelumnya terkait dengan komik Nabi Muhammad dan tudingan menghina Islam.

Seperti diketahui komik itu memicu ketegangan Prancis dan sejumlah negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim lainnya.

Baca Juga: Saat Banyak Negara Protes Macron dengan Boikot Produk Prancis, Ini yang Dilakukan Indonesia

Ada beberapa negara bahkan melakukan protes dengan demo sampai melakukan boikot produk Prancis.

“Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mempromosikan ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," ujarnya dalam wawancara ekslusifnya dengan Al Jazeera pada Sabtu, 31Oktober 2020 kemarin seperti dikutip oleh KabarJoglosemar.com.

"Saya akan selalu membela di negara saya kebebasan untuk berbicara, menulis, berpikir, menggambar. Ini adalah hak dan kebebasan kami," kata Macron.

Baca Juga: MUI Suarakan Boikot Produk Prancis, Ini Merk Prancis di Indonesia, dari Makanan hingga Kosmetik

Macron juga mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, dengan mengatakan bahwa banyak orang yang mempercayai kartun itu adalah buatan negara Prancis.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang-orang mengerti bahwa saya mendukung kartun ini," kata Macron.

“Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Penyebab Komedian Park Ji Sun dan Ibunya Meninggal Dunia

Tapi di situ ia menekankan lagi dukungannya soal kebebasan berpendapat yang kini tengah menimbulkan kontroversi.

Tak cuma itu, Macron juga mengecam sejumlah aksi teror yang terjadi setelah kasus tersebut. Misalnya seperti serangan di gereja Nice, Kamis (29/10) yang dilakukan oleh pemuda Tunisia.

"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Dan saya pikir pesan kami jelas yakni melindungi kebebasan dan hak kita," tegas Macron. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah