Les propos adressés par le Président Erdogan au Président Macron sont inacceptables. Les invectives personnelles n’aident pas l’agenda positif que l’UE veut poursuivre avec la Turquie, mais éloignent au contraire les solutions. Pleine solidarité avec le Président @EmmanuelMacron— Giuseppe Conte (@GiuseppeConteIT) October 26, 2020
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menambahkan kritik Eropa terhadap retorika Erdogan pada Senin malam.
"Kata-kata Presiden Erdogan kepada Presiden Macron tidak dapat diterima," tulisnya di Twitter.
"Caci maki pribadi tidak membantu agenda positif yang ingin dikejar Uni Eropa dengan Turki, tetapi sebaliknya, mendorong solusi menjauh," lanjut dia.
Dalam tweet yang ditulis dalam bahasa Prancis, Conte mengungkapkan dukungan penuh terhadap Macron.
Baca Juga: Makna Filosofi Islami dan Sebutan Unik pada Surjan Busana Adat Jawa
Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou menambahkan bahwa retorika Erdogan "memicu fanatisme agama dan intoleransi atas nama benturan peradaban, [dan] tidak dapat ditoleransi".
Pada pertemuan puncak awal bulan ini, negara-negara anggota UE setuju untuk meninjau perilaku Turki pada bulan Desember dan mengancam akan menjatuhkan sanksi jika "provokasi" Erdogan tidak berhenti, kata sebuah pernyataan dewan.
Juru bicara Uni Eropa Peter Stano mengatakan pada hari Senin bahwa dia tidak akan mengesampingkan pertemuan mendesak para menteri Uni Eropa pada tanggal sebelumnya menyusul komentar terbaru Erdogan.
"Kami jelas mengharapkan perubahan dalam tindakan dan deklarasi dari pihak Turki," kata Stano pada konferensi pers.
Dia mengatakan akan ada banyak diskusi "untuk melihat apakah kami akan terus menunggu atau mengambil tindakan lebih awal".
Baca Juga: Yang Tanya BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Kapan Cair, Ini Waktunya