Babak Baru, Prancis Dorong Uni Eropa Ambil Tindakan Setelah Seruan Erdogan Boikot Produk Prancis

- 29 Oktober 2020, 13:19 WIB
Seruan boikot produk Prancis di salah satu toko
Seruan boikot produk Prancis di salah satu toko /Twitter/@Aadil78577096

Masih di hari yang sama, Komisi Uni Eropa memperingatkan bahwa keanggotaan Turki di blok itu semakin jauh dari sebelumnya sehubungan dengan pernyataan Erdogan.

"Prancis bersatu dan Eropa bersatu. Pada Dewan Eropa berikutnya, Eropa harus mengambil keputusan yang memungkinkannya memperkuat keseimbangan kekuatan dengan Turki untuk lebih membela kepentingan dan nilai-nilai Eropa," kata Menteri Perdagangan Franck Riester kepada anggota parlemen, tanpa menentukan tindakan yang akan diambil seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Klik cekbansos.siks.kemsos.go.id Lalu Cek Apakah Anda Terdaftar Sebagai Penerima Bansos Rp 500 Ribu

Sebelumnya pada hari Selasa, Komisi Eropa memperingatkan bahwa komentar Erdogan membuat upaya Turki yang terhenti untuk bergabung dengan UE menjadi prospek yang lebih jauh.

"Seruan untuk boikot produk dari setiap negara anggota bertentangan dengan semangat kewajiban ini dan akan membawa Turki lebih jauh dari Uni Eropa," kata seorang juru bicara.

Beberapa barang Prancis telah dikeluarkan dari rak supermarket di beberapa negara Timur Tengah termasuk Qatar dan Kuwait.

Baca Juga: Seungkwan SEVENTEEN Nostalgia dengan Lagu Kpop Generasi 2 di VLIVE WE REMEMBER KPOP

Riester mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pemerintah Prancis tidak merencanakan boikot timbal balik terhadap produk Turki.

Sanksi jika 'provokasi' Erdogan tidak berhenti
Para pemimpin dan pejabat Uni Eropa berkumpul di sekitar Prancis pada hari Senin. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan negaranya mendukung Prancis untuk kebebasan berbicara dan melawan ekstremisme dan radikalisme.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menggambarkan penghinaan Erdogan terhadap Macron sebagai "titik terendah baru", menambahkan bahwa negaranya "berdiri dalam solidaritas dengan teman-teman Prancis kami".

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Reuters AFP France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah