Trump Tidak Masalah Dapat Dukungan dari Penganut Teori Konspirasi

- 20 Agustus 2020, 20:11 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Instagram/@realdonaldtrump)
Presiden AS Donald Trump. (Instagram/@realdonaldtrump) /Instagram/@realdonaldtrump

 

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Donald Trump sepertinya tidak keberatan jika mendapat dukungan dari para penganut teori konspirasi QAnon. Ketika ditanya soal reaksinya, Trump mengaku tak tahu banyak, meski dia sadar kelompok "misterius" itu mendukungnya.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang mereka, kecuali mereka tampaknya menyukai saya," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip KabarJoglosemar.com dari Politico, Kamis (20/8/2020).

QAnon sendiri merupakan kelompok anonim di dunia maya yang kerap menyebarkan konspirasi bahwa dunia dijalankan oleh komplotan rahasia pedofilia pemuja setan.

Baca Juga: Epic Games Gugat Apple dan Google ke Pengadilan California

Para pedofilia itu dianggap QAnon tengah menggandeng kekuatan untuk melawan Donald Trump yang dianggap mereka sebagai penyelamat dunia.

Trump menggambarkan kelompok itu sebagai kelompok patriotik Amerika yang prihatin tentang kerusakan hukum dan ketertiban di kota-kota di seluruh negeri.

"Apakah itu seharusnya jadi hal yang buruk? Kami menyelamatkan dunia dari filosofi kiri radikal yang akan menghancurkan negara ini. Dan kemudian seluruh dunia akan mengikuti," kata Donald Trump.

Dalam jawaban tersebut, Trump seakan ingin menyangkut pautkan konteksnya dengan kerusuhan yang sedang berlangsung di Portland dan berbagai kota di AS terkait protes Black Lives Matter.

QAnon menjadi fenomena di internet setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga: Rilis Trailer, Film 'Cuties' di Netflix Tuai Kontroversi

“Saya telah mendengar bahwa itu semakin populer, dan dari apa yang saya dengar, ini adalah orang-orang yang ketika mereka menonton jalan-jalan di Portland, ketika mereka menyaksikan apa yang terjadi di Kota New York,” kata Trump.

Beberapa pendukung presiden menanggapi komentarnya tentang 'Deep State' dan 'rawa' Washington yang membawa Amerika ke dalam ranah pemerintahan bayangan. Beberapa outlet media arus utama telah berusaha untuk menggambarkan QAnon sebagai "sekte gila".

Perusahaan yang bergerak di bidang sosial media seperti Facebook, Twitter dan Instagram bahkan telah mengumumkan pembersihan akun-akun yang terafiliasi dengan QAnon. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Politico


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah