Hal itu menyebabkan penyuntikkan dosis kedua vaksin menjadi tertunda atau tidak tepat waktu.
"Kita perlu berhitung secara cermat, khususnya di Pemerintah Daerah, untuk mengalokasikan berapa dosis satu dan dosis dua,” ujarnya.
dr. Nadia berpesan untuk Pemerintah Daerah memperhitungkan secara jeli saat mengalokasikan vaksin untuk dosis pertama dan dosis kedua.
Baca Juga: Ringtone Samsung Over The Horizon Terbaru Dibuat Suga BTS
Jangan sampai banyak vaksin dialokasikan untuk dosis pertama sementara untuk dosis kedua masih menunggu padahal vaksin datang secara bertahap.
“Kita akan terus menerima suplai vaksin dari produsen hingga memenuhi kebutuhan 426 juta dosis vaksin. Tapi ingat, kita tidak menerimanya dalam satu waktu sekaligus,” kata dr. Nadia.
Yang Terjadi jika vaksin dosis kedua terlambat disuntikkan
Atas keterlambatan vaksin dosis kedua diterima masyarakat, bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, vaksinolog, yang menerangkan bahwa masyarakat perlu menyadari situasi saat ini.