Pemakaman Tukang Becak Meninggal karena Covid-19 Terkendala Biaya di Jogja, DPRD DIY: Pemerintah Harus Hadir

- 24 Juli 2021, 21:47 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah tukang becak yang positif Covid-19 di Jogja diduga terkendala biaya
Ilustrasi pemakaman jenazah tukang becak yang positif Covid-19 di Jogja diduga terkendala biaya /ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

KABAR JOGLOSEMAR - Kisah pilu seorang tukang becak bernama Bilal (84) tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Jogja.

Bagaimana tidak, nasibnya sungguh miris kala dirinya ditemukan meninggal di becaknya dalam posisi meringkuk. Hasil tes usap menunjukan dirinya meninggal dunia terpapar Covid-19.

Salah satu unggahan Twitter @potret lawas memberikan naras kisah pilu tukang becak warga Magangan Kulon Kraton, Yogyakarta tak berhenti sampai di situ.

Jenazah Bilal  sulit segera dikebumikan diduga karena keterbatasan biaya untuk bedah bumi.

Baca Juga: Viral Video Perawat Diduga Ditusuk Keluarga Pasien di Ambarawa, Ini Penjelasan Sebenarnya dari Polisi

Dari Dinas Sosial tidak bisa langsung membantu karena menilai almarhum Bilal bukan orang terlantar dibuktikan dengan kepemilikan KTP dan Kartu Keluarga.

Namun setelah negoisasi Dinas Sosial dan juga pihak kalurahan akhirnya biaya dibantu oleh pihak kedua. Jenazahnya pun bisa dimakamkan pada Kamis.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Yudiana mengatakan kejadian yang menimpa tukang becak tersebut sangat memprihatinkan.

"Sangat memprihatinkan jika itu terjadi," ujarnya saat dihubungi pada Satu, 24 Juli 2021 malam.

Baca Juga: Lezatnya Korean Hotdog, Makanan Populer dari Korea Selatan

Menurutnya masalah ini harus dilihat dari dua sisi mengenai penyebab seseungguhnya mengapa jenazah terlambat dimakamnkan bisa terjadi.

Namun ia tak menampik jika hal itu sungguh memprihatinkan.

"Kita perlu klarifikasi bagaimana kejadian sebenarnya dari dua sisi. Tetapi kenyataan bahwa ada tukang becak yang meninggal dan lama dimakamkan karena biaya dan komunikasi itu sangat memprihatinkan," katanya lagi.

Huda mengatakan kejadian yang menimpa Bilal seharusnya tak boleh terjadi di Yogyakarta apalagi di tempat lain.

Baca Juga: Viral Peserta CPNS 2021 Kelabuhi Petugas Pakai Materai Palsu, Netizen: Baru Daftar Udah Nipu

Wakil Ketua DPRD DIY itu menyebut pemerintah sesungguhnya memiliki program bantuan yang menjangkau dalam kondisi tersebut, pihaknya mengatakan bahwa ada bantuan.

"Program itu ada. Di Kota (Yogyakarta) juga ada," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya dengan keras menegaskan hal itu jangan sampai terulang kembali.

"Jangan sampai terjadi lagi. Pemerintah harus hadir di saat rakyat sulit," pungkasnya. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x