Target PPKM Darurat Turunkan 10.000 Kasus COVID-19 Setiap Hari

- 13 Juli 2021, 10:07 WIB
Ilustrasi ruas jalan di Yogyakarta yang dialihkan atau ditutup selama PPKM Darurat
Ilustrasi ruas jalan di Yogyakarta yang dialihkan atau ditutup selama PPKM Darurat /Kabar Joglosemar/Aloysia Nindya Paramita
 

KABAR JOGLOSEMAR - Pelaksanaan kebijakan PPKM Darurat sudah berjalan 10 hari sejak 3 Juli 2021. PPKM Darurat akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 atau masih 7 hari lagi.

Penerapan PPKM Darurat ditargetkan untuk menekan angka kasus positif hingga 10.000 kasus per hari.

Selama pelaksanaan PPKM Darurat, selain membatasi mobilitas masyarakat, pemerintah juga aktif melakukan testing dan tracing bahkan 4 kali lipat dibandingkan masa sebelum PPKM Darurat.

Baca Juga: Netizen Hujat Dokter Tirta Atas Kasusnya Bersama Dokter Lois

Dengan demikian, angka konkret kasus harian benar-benar menurun, sebagai indikator turunnya tingkat penularan COVID-19.

Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, dilansir Kabar Joglosemar dari covid9.go.id, Senin 12 Juli 2021, target menurunkan angka ksus 10 ribu per hari bisa terwujud bila mobilitas masyarakat turun hingga 50 persen.

Dengan demikian, tidak cukup turun 30 persen mobilitas warga untuk menekan lonjakan kasus.

Baca Juga: Catat Rekor Tertinggi, Pasien Sembuh COVID-19 Tembus 34.000 Orang

Menurut Dedy Permadi, dari hasil pemantauan satelit dan berbagai sumber, rata-rata pergerakan ke kantor menurun sekitar 30 persen. Sementara angk perjalanan yang menggunakan kendaraan umum turun 40 persen.

Dedy mengatakan bahwa Koordinator PPKM Darurat yang juga Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah daerah agar terus mengejar target penurunan mobilitas warga hingga 50 persen.

Sebab, bila target tersebut tercapai maka pelaksanaan PPKM Darurat tidak diperpanjang atau hanya sampai 20 Juli 2021.

Baca Juga: Catat Rekor Tertinggi, Pasien Sembuh COVID-19 Tembus 34.000 Orang

Pada bagian lain mengatakan bahwa pada hari Senin, 12 Juli 2021, kasus aktif COVID-19 mencapai 380.797 kasus. Sementara kasus baru terkonfirmasi positif tercatat 40.427 orang dan yang meninggal dunia 891 orang.

Angka-angka tersebut diharapkan memicu semua pihak untuk terus gencar melawan COVID-19.

Caranya dengan tetap di rumah saja, jauhi kerumunan, memakai masker dobel bila terpaksa keluar rumah dan pastikan selalu cuci tangan. "Jangan beri ruang bagi virus untuk menjangkiti kita,” saran Dedy.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Sementara perkembangan vaksin di Indonesia hingga saat sudah lebih dari 132 juta dosis, terdiri dari 115,5 juta dosis dalam bentuk bahan baku dan 17,226 juta dosis vaksin jadi. Vaksin berbentuk bahan baku, diolah lebih lanjut oleh Bio Farma.

Menteri BUMN, menurut Dedy, telah meminta Bio Farma agar meningkatkan produksi vaksin di tengah PPKM Darurat ini.

Bio Farma sudah meningkatkan produksi menjadi 20 juta dosis per bulan dari sebelumnya 12 juta dosis. Ke depan jumlah produksi akan terus ditingkatkan.

Baca Juga: Kebutuhan Donor Plasma Konvalesen di Jakarta Meningkat 200 Persen

Vaksin yang terus mengalir datang ke Indonesia sebagai bukti nyata keseriusan pemerintah menjaga pasokan vaksin dan mempercepat target kekebalan komunal. Pemerintah menargetkan penyuntikan 2 juta dosis per hari pada Agustus 2021.*** 

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: covid19. go id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah