PPKM Darurat Diperpanjang hingga 6 Minggu, Sri Mulyani: Dilakukan Untuk Menekan Penyebaran Covid-19

- 13 Juli 2021, 07:40 WIB
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI isyaratkan PPKM Darurat  diperpanjang
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI isyaratkan PPKM Darurat diperpanjang /instagram.com /@smindrawati
 

KABAR JOGLOSEMAR- Belum menurunnya penyebaran Covid-19 membuat pemerintah bersiap untuk memperpanjang PPKM darurat selama 6 minggu.

Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat atau PPKM darurat akan diperpanjang hingga 6 minggu.

Hal ini dilakukan untuk menurunkan angka kasus Covid-19.

Baca Juga: Netizen Ramai-ramai Bela dr Lois: ‘Tidak Layak Dipenjara’

Dengan risiko pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi,  ditambah dengan munculnya varian delta, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pembatasan mobilitas masyarakat tersebut. 

“PPKM darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus Covid-19. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan,” terang Sri Mulyani.

Pemerintah akan terus memperkuat belanja APBN untuk merespons dampak negatif peningkatan kasus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Netizen Pertanyakan soal Kepindahan Dirut RSUP Sardjito yang Dinilai Tiba-tiba

Tak hanya itu, akselerasi vaksinasi Covid-19 juga harus didorong untuk mencapai herd immunity pada akhir 2021.

Selama bulan Juli ini, pemerintah menargetkan 1 juta dosis vaksin Covid-19 bisa disuntikkan per hari.

Angka tersebut ditargetkan naik jadi 2 juta dosis vaksin pada Agustus 2021. Sri Mulyani memprediksi ekonomi tumbuh pada semester I/2021 di kisaran 3,1-3,3 persen.

Baca Juga: Dirut RSUP Sardjito Tiba-tiba Dipindah ke Magelang, Ada Apa?

Adapun pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan 2021 diperkirakan mencapai 3,7 hingga 4,5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi semester I sekitar 3,1 - 3,3 persen dan keseluruhan tahun diproyeksikan 3,7 - 4,5 persen, setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Juni 2021," ucap Sri Mulyani.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebutkan PPKM darurat untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19. Hal ini berdampak pada penurunan mobilitas, khususnya konsumsi masyarakat.

Baca Juga: 5 Idol Kpop yang Paling Sering Kena Skandal Kencan, Ada IU hingga GDragon

Oleh sebab itu, bank sentral menurunkan kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,8 persen. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada kisaran 4,1 hingga 5,1 persen dengan titik tengah 4,6 persen.

“ Di awal, asesmen BI menunjukkan pertumbuhan ekonomi di 2021 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yang titik tengahnya 4,6 persen. Asesmen tersebut juga menunjukkan jika PPKM darurat dilakukan sebulan dan bisa menurunkan Covid-19 secara baik. "Maka pertumbuhan ekonomi kita akan turun ke 3,8 persen,” ungkap Perry. 

Pemerintah saat ini menerapkan PPKM di wilayah Jawa Bali mulai 3-20 Juli untuk menekan angka positif harian Covid-19 yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir. 

Baca Juga: Viral Video Curhatan Sopir Ambulans Antar Pasien, Endingnya Bikin Nyesek

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah tambahan pasien Covid-19 baru mencapai 40.427 kasus pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021.

Penambahan kasus baru ini menjadi rekor baru sejak awal pandemi Covid-19. Berdasarkan data terbaru Satgas Covid-19, kenaikan kasus positif tersebut menjadikan angka terkonfirmasi secara akumulasi mencapai 2.567.630 orang.

Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 891 kasus sehingga totalnya menjadi 67.355 kasus.

Baca Juga: Bersyukur Kalina Ocktaranny Hamil, Vicky Prasetyo Ingin Anak Laki-Laki: Biar Ada Gladiator Penerus

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,  Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan PPKM Darurat 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Hal ini dilakukan setelah ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mengkoordinir pelaksanaan program tersebut. 

“Jika banyak yang merasa masih ada kekurangan dan kesalahan di beberapa hal, itu adalah tanggung jawab saya,” pungkas Luhut.***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x