22 Juni 2021 Peringatan DKI Jakarta ke 494 tahun, Mengulik Peristiwa Sejarah Hari Lahir Kota Jakarta

- 22 Juni 2021, 10:56 WIB
Peringatan HUT Jakarta ke 494/
Peringatan HUT Jakarta ke 494/ /instagram.com@jktshootandgram

Kalimat "kemenangan yang tegas" itu kemudian dialih bahasakan menjadi Jayakarta. Sejak jatuh ke tangan Fatahillah, corak kehidupan masyarakat Jayakarta didominasi oleh kebudayaan Islam.

Sayangnya, peperangan antar kubu Islam dan penganut Hindu, Buddha, dan kepercayaan lokal terus berlangsung kala itu.

Pendapat lainnya, yang dicetuskan oleh Ridwan Saidi, tokoh sekaligus budayawan Betawi menyebutkan bahwa kata Jayakarta bukan dicetuskan oleh Fatahillah.

Baca Juga: Tak Tinggalkan Tugas, 2 Petugas Damkar Makan di Got di Jakarta Utara

"Nama Jayakarta sudah ada sejak lama. Ada desa di Karawang yang namanya Jayakerta yang merupakan wilayah budaya Betawi. Itu sudah ada sejak zaman Siliwangi," ujar Ridwan.

Pendapat yang sama turut tertuang dalam buku Profil Orang Betawi: Asal-Muasal, Kebudayaan, dan Adat-Istiadatnya yang meragukan klaim pencetusan nama Jayakarta untuk menggantikan Sunda Kelapa.

Menurut Ridwan, Jayakarta adalah tempat pengasingan salah satu istri Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja yang memimpin Kerajaan Sunda Galuh pada 1482-1521.

Baca Juga: Muncul Kerumuan Antrean BTS Meal, Polda Metro Jaya Bakal Panggil Pengelola McD di Jakarta

Di pengasingan itu, istri sang prabu kehilangan bayi laki-lakinya tak lama setelah dilahirkan. Sehingga, demi memperingati kematian sang bayi, istri Prabu Siliwangi menamakan wilayah tersebut sebagai Jayakerta yang artinya "kemenangan yang jaya."

Tahun 1619, pasukan kolonial masuk Jayakarta dibawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen. Dibawah kepemimpinan Belanda, pada 30 Mei 1619 nama Jayakarta diubah menjadi Batavia.

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x