Wacana Jogja Lockdown, Pemda DIY Sebut Masih Warning

- 20 Juni 2021, 12:16 WIB
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut opsi Jogja lockdown masih berupa warning
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut opsi Jogja lockdown masih berupa warning /Dok Birgita

KABAR JOGLOSEMAR - Pemda DIY menegaskan bahwa wacara lockdown yang sebelumnya diserukan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X masih berupa warning atau peringatan.

Isu lockdown menjadi perbincangan hangat di masyarakat Jogja terlebih di tengah munculnya lonjakan kasus Covid-19 selama tiga hari berturut-turut yang mencapai angka di atas 500 pada 16 sampai 18Juni 2021.

Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji Menyebut bahwa lockdown merupakan opsi terakhir jika upaya penanggulangan COVID-19 di Jogja tidak efektif lagi.

Baca Juga: Pemda DIY Dukung Inisiasi Vaksinasi Massal Bagi 50 Ribu Pelaku UMKM di Jogja

Meski demikian, pihaknya menyebut bahwa Pemda masih akan memaksimalkan penanggulangan laju kasua Covid-19 dengan kebijakan yang ada saat ini yakni melalui PPKM Mikro.

"Ngarsa Dalem kan ngendika bahwa kita upayakan semaksimal mungkin dalam rangka untuk mengurangi kasus postif di DIY dan PPKM adalah upaya yang sudah sedemikian banyak uji coba dan kita anggap paling efektif adalah PPKM dalam skala mikro. Kalau kemudian di RT/RW nanti sudah tidak bisa efektif lagi, ya mungkin salah satu yang harus dilakukan adalah dengan PSBB ini," ungkapnya kepada Kabar Joglosemar di JEC pada Minggu (20/6/2021).

Dijelaskannya bahwa seruan Gubernur DIY tersebut merupakan peringatan supaya provinsi Jogja tidak sampai pada putusan lockdown, maka perlu ada banyak hal yang diketatkan kembali.

Baca Juga: Rekor, Positif Covid-19 di Jogja Tembus 638 Kasus dalam Sehari, Sleman Mendominasi

"Setelah kita melakukan upaya berbagai cara itu kemudian salah satunya ke arah sana (lockdown) karena nanti kalau kita tidak bisa menghentikan ini ya jadi persoalan. Jadi sebetulnya Ngarsa Dalem pesannya adalah supaya kita tidak sampai di sana mari kita berupaya menghindari kemungkinan tertular sehingga peotokol kesehatan bisa dilaksanakan," tegas Sekda DIY.

Sebagai contoh, Kadarmanta menyoroti soal penggunaan masker yang kini mukai kendor, pemberlakuan jam operasional di retoran, mall dan lesehan yang harus patuh dengan kesepakatan jam yang dutentukan satgas dan juga kapasitas penyelenggaraan acara yang perlu dicermati lagi.

"Jangan dilanggar, daripada nanti terpaksa PSBB," tegasnya.

Baca Juga: Cara Download Logo HUT RI ke-76, Lengkap dengan Link setneg.go.id

"Ini masih warning dari Ngarsa Dalem. Ya jauh atau tidaknya ya tergantung kedisiplinan kita. Kalau kita tidak bisa nyetop ini ya satu-satunya cara (lockdown), opsi terakhir," ungkapnya.

Pihaknya menyebut bahwa Senin (21/6/2021) besok Gubernur DIY bakal mengundang sejumlah pihak termasuk kepala daerah untuk membahas penanganan Covid-19, Kadarmata membeberkan bahwa ada kemungkinan isu lockdown bakal dibahas dalam rapat.

"Hari Senin pak Gubernur mengundang para ahli, nanti mengundang bupati wali kota dan forkopimda untuk melakukan pertemuan itu. Nanti banyak hal yang kita diskusikan di situ. (Soal lockdown) ya bisa jadi akan dibahas," katanya.

Baca Juga: Kota Pasuruan Masuk Zona Merah Covid-19, Berawal dari Klaster Ziarah Makam Wali

Sebelumnya Gubernur DIY Sri Sultan HB X mempertimbangkan lockdown diterapkan di wilayah Jogja.

"Karena kita sudah bicara ngontrol (mobilitas) di RT/RW, kalau gagal arep ngopo meneh (mau gimana apalagi). Kita belum tentu bisa cari jalan keluar. Ya, satu-satunya jalan, ya, lockdown. Kan, gitu," ujar Sri Sultan pada Jumat. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x