Viral Bupati Solok Ngamuk Saat Sidak Gegara UGD Puskesmas Tanjung Bingkung Tutup Jam 5 Sore

- 14 Juni 2021, 18:49 WIB
Bupati Solok Epyardi Asda ngamuk ke kepala Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat saat sidak lantaran layanan UGD tutup jam 5 sore
Bupati Solok Epyardi Asda ngamuk ke kepala Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat saat sidak lantaran layanan UGD tutup jam 5 sore /Instagram/@manaberita

KABAR JOGLOSEMAR - Sebuah video viral memperlihatkan Bupati Solok Epyardi Asda mengamuk saat sidak ke Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, viral di media sosial.

Dalam video yang salah satunya diunggah Instagram @manaberita, itu tampak Bupati Solok itu marah-marah kepada Yuliarni, kepala puskes lantaran layanan Unit Gawat Darurat atau UGD justru tutup pukul 5 sore.

Bupati Solok itu meradang gegara layanan UGD yang seharusnya buka selama 24 jam dengan adanya petugas jaga malah justru tutup.

"Yang ngomong siapa UGD tutup?" tanya Epyardi menahan kesal.

Baca Juga: Kabupaten Sleman Masuk Zona Merah Penyebaran Virus Corona

Namun beberapa orang di Puskesmas Tanjung Bingkung justru saling melempar dan menyebut surat jam dinas.

"Ini masudnya kan jam dinasnya kamu. Bukan UGD. Kamu sekolahnya dimana? Masa kamu menafsirkannya begini. Ini jam dinasnya bukan UGD," Epyardi mukai mencak-mencak.

Melihat hal itu, dirinya juga marah ke Camat lantaran instruksi 4 orang wajib berjaga di setiap UGD tak diindahkan.

"Dimana-mana,di dunia yang namanya UGD itu buka 24 jam," kata Bupati Solok itu.

Baca Juga: Lesty Kejora Ungkap Alasan Terharu Saat Lamaran dengan Rizky Billar

Dalam video itu, terlihat kepala puskesmas itu juga menjelaskan bahwa hal itu sudah sesuai dengan kesepakatan sejumlah staf puskesmas bahwa hanya bekerja sesuai dengan jam kerja.

Mendengar itu, dirinya lantas merobek surat edaran dan membuangnya. Bahkan Bupati Solok itu mengancam untuk menurunkan jabatan kepala puskesmas.

"Nonaktifkan dia. Sekarang ini semua ganti yang ada di sini," katanya seraya menunjuk kepala puskesmas.

Tak cuma itu dirinya juga sempat memperlihatkan daftar pegawai yang menolak kerja dengan tanda tangan dengan materai.

Baca Juga: 275 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Lapas Narkotika di Sleman, Yogyakarta

Terkait dengan peristiwa tersebut, Epyardi meminta maaf kepada masyarakat jika pelayanan di Puskesmas Tanjung Bingkung selama ini tidak maksimal.

“Saya memang orangnya seperti ini, tegas. Tapi ini semua untuk rakyat saya. Kalau ada masyarakat dipermainkan oleh pejabat atau ASN ini tolong laporkan ke saya," kata Epyardi.

"Sebagai bupati mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Solok, khususnya atas pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Bingkuang. Insyaallah ini tak terjadi lagi, saya sudah perintahkan Kabag Pemerintahan untuk menjadi bahan pertimbangan memberikan mereka sanksi yang tegas pada kasus ini,” lanjut Bupati Solok Epyardi. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x