Baca Juga: 12 Provinsi Ini Tak Laporkan Perkembangan Posko COVID-19
Diakui Menteri pertahanan itu bahwa posisinya denga Jokowi tak ubahnya sebuah perlombaan saat sekolah dimana terlepas dari menang kalah, keduanya tak akan saling melawan apalagi berbuat kekerasan.
"Itu (pandangan rival tetap melawan) menurut saya IQ yang sangat rendah," kata Prabowo.
Bagi dirinya, terlepas dari panasnya persaingan politik pada Mei 2019 lalu cukup berhenti sampai di situ saja.
Apalagi kini keduanya mengaku saling menurunkan ego dan bekerja dalam kabinet Indonesia Maju.
"Beliau ingin jadi presiden, gue ingin jadi presiden. Dia ingin jadi presiden untuk apa kan untuk mengabdi untuk berbakti untuk Indonesia. Saya juga begitu. Saya juga mau berbakti untuk Indonesia. Kalau sama-sama berbakti untuk Indonesia kok harus melawan?" katanya.
Baca Juga: Cara Cek Bantuan UMKM Pakai HP di Link banpresbpum.id untuk BLT PNM Mekar Cair Rp1,2 Juta
"Kan lebih baik dua-duanya bekerja sama untuk mengabdi untuk Merah Putih," kata Prabowo lagi.
Dirinya sadar bahwa tim pendukungnya sendiri banyak yang kecewa lantaran petinggi partai Gerindra itu mau merapat ke sisi Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Namun mencegah terjadinya perseteruan berlanjut dengan pendukung Jokowi, Prabowo sampai turun tangan memberi pengertian pada para pengikutnya. ***