Network
KABAR JOGLOSEMAR - Salah satu komika kondang di tanah air, Ernest Prakasa turut menyoroti mengenai sinetron Suara Hati Istri Zahra yang belakangan ini viral di media sosial.
Melalui akun Twitter miliknya, Ernest Prakasa meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindak tegas sinetron tersebut. Sebab, baginya hal tersebut begitu penting.
Bahkan, Ernest Prakasa dalam cuitanya sempat menyematkan foto yang berisi salah satu karakter film kartun Spongebob, Sandy.
Baca Juga: Dikecam, Artis 15 Tahun Pemeran Zahra Suara Hati Istri Bakal Diganti
Ernest menilai bahwa sinetron Suara Hati Istri Zahra lebih penting untuk mendapatkan perhatian KPI ketimbang penyensoran Sandy di kartun Spongebob.
"KPI Pusat, jangan tete di kartun doang yang diburemin. Ini urusin!" Tulis Ernest Prakasa, dikutip KabarJoglosemar.com dari akun Twitter @ernestprakasa yang diunggah pada Selasa 1 Juni 2021.
Dalam cuitannya itu, tampak foto sosok karakter Sandy dan Spongebob yang bersandingan. Sementara itu, terlihat juga bahwa bagian tubuh Sandy diblur.
Sutradara film Cek Toko Sebelah ini meminta KPI untuk segera berindak tegas mengenai sinteron Suara Hati Istri Zahra.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Menjawab Kemarahan Bupati Alor
"Ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat , jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius." cuit Ernest.
Seperti diketahui, belakangan ini sinetron Suara Hati Istri Zahra menjadi bahan perbincangan warganet.
Bukan tanpa sebab, dalam sinetron ini diketahui diperankan oleh aktris yang masih berusia 15 tahun, Lea Ciarachel.
Hal tersebut ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial karena sinetron Suara Hati Istri Zahra menceritakan karakter Zahra menjadi istri ketiga pak Tirta (Panji Saputra).
Panji sendiri merupakan aktor yang telah berusia 39 tahun. Sementara itu, dalam sinetron tersebut, tidak sedikit adegan yang kemudian menjadi sorotan karena disayangkan dilakukan oleh aktris yang masih berusia 15 tahun.
Baca Juga: Sultan HB X Usulkan Tarif Parkir di Malioboro Jadi Kawasan Premium
Menanggapi fenomena ini, Ernest Prakasa menghimbau kepada para tokoh publik lain atau Influencers untuk turut menyuarakan pendapatnya.
"Dan untuk para 'influencers', sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menggunakan 'influence' kalian." lanjut cuitnya.
***
