KABAR JOGLOSEMAR - Belum lama ini ramai pemberitaan tentang driver ojek online (Ojol) bernama Bandiman yang anaknya meninggal usai menyantap sate lontong yang ternyata mengandung racun.
Sebelumnya, Bandiman menerima orderan untuk mengantar sate lontong tersebut ke daerah Bantul dari seorang wanita.
Orderan itu dilakukan secara offline karena wanita misterius itu mengaku tidak memiliki aplikasi ojol.
Baca Juga: Pria Bawa Uang Tunai Rp2,1 Miliar Pakai Mobil Pribadi di Tol Ngawi, Polisi Lakukan Ini
Namun, sesampainya di alamat tujuan, penerima merasa tidak kenal dengan pengirim dan memberikan paket makanan tersebut ke driver ojol.
Driver ojol pun membawa pulang paket makanan itu dan diberikan kepada keluarganya sebagai santapan buka puasa.
Paket makanan sate lontong itu ditujukan untuk seseorang bernama Tomi yang berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Kabar Joglosemar merupakan seorang polisi.
Baca Juga: Muncul di Sinetron Kerajaan, Makanan Ini Bikin Publik Geleng-geleng
Atas hal tersebut, Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasara Raharja membenarkan.
"Iya itu anggota kami tapi bertugas di Polresta atau sudah pindah, kami belum cek," ujarnya pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Timbul pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak berhenti berkoordinasi untuk memastikan apakah anggota polisi tersebut masih bertugas di Polresta Yogyakarta.
Baca Juga: Oknum Lurah Lakukan Pungli, Gibran Rakabuming Minta Maaf dan Kembalikan Uang pada Pedagang
Kejadian tragis ini tidak hanya merenggut nyawa N, anak dari Bandiman yang berusia 8 tahun tapi istrinya juga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sate itu mengandung racun jenis C yang mudah didapat karena ada di dalam racun tikus.***