Presiden Jokowi Temui Petani di Malang, Tanyakan Persoalan Panen

- 30 April 2021, 12:31 WIB
Jokowi sedang meninjau penanaman padi di Desa Kanigoro, Malang, Jawa Timur.
Jokowi sedang meninjau penanaman padi di Desa Kanigoro, Malang, Jawa Timur. /Instagram Jokowi
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak cukup menerima laporan dari Menteri Pertanian terkait masalah yang dihadapi petani maupun hasil panen padi tahun ini.
 
Untuk memastikan musim tanam padi terus berjalan dan panen berhasil, Presiden Jokowi bertemu langsung para petani menanyakan masalah yang dihadapi maupun hasil panen tahun ini.
 
Sambil duduk di pematang sawah, Presiden Jokowi yang didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyapa ibu-ibu petani yang sedang menanam padi di sawah di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, hari Kamis 29 April 2021.
 
 
"Saya bersama Ibu Puan Maharani, Ketua DPR RI, dan para menteri, gubernur dan bupati guna memastikan bahwa produksi padi, panen padi, benar-benar bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia,” kata Presiden Jokowi usai meninjau lahan sawah yang sedang ditanami padi itu.

Presiden Jokowi menyempatkan berdialog dengan para petani guna menyerap langsung aspirasi dan kebutuhan mereka. Kepada Presiden, para petani menyampaikan tentang pentingnya penggunaan alat, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan teknologi.

“Tadi para petani minta mengenai mesin panen, traktor dan hal-hal yang lainnya. Saya kira ini, seperti tadi saya sampaikan, akan dipenuhi karena sangat dibutuhkan sekali oleh para petani,” kata Presiden Jokowi dikutip Kabar Joglosemar dalam laman kominfo.go.id pada Jumat 30 April 2021.
 
 
Setelah menyampaikanketerangan pers, Presiden Jokowi meninjau penggilingan padi (rice milling unit) dan gudang beras yang tak terlalu jauh dari lokasi panen.
 
Presiden Jokowi datang ke lokasi dan menanyakan langsung kepada petani guna memastikan produksi padi mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Informasi langsung dari petani dan memastikan hasil panen padi yang kemudian diproduksi menjadi beras, sangat diperlukan agar bisa dibuat kalkulasi secara tepat. Dengan demikian, impor beras diharapkan tidak akan dilakukan atau tidak diperlukan.
 
Menurut Presiden Jokowi, dengan mendapatkan data yang pasti dan jaminan hasil produksi yang baik, maka Indonesia tidak perlu impor beras. "Namun hitung-hitungannya memang harus pasti karena ini menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat dari sini,” kata Presiden Jokowi.
 
 
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi memperoleh informasi tetangi tingkat efektivitas varietas padi IPB 3S yang diyakini bisa menghasilkan 12 ton padi gabah per hektare lahan.
 
Dengan hasil yang sangat baik itu bisa dikembangkan lagi dalam jumlah yang lebih besar demi mendukung ketahanan pangan nasional.
 
“Ini hasil yang bagus sekali dan akan saya tindaklanjuti dengan IPB agar bisa dikembangkan lagi dalam jumlah yang lebih besar.Sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan kita bisa diraih tanpa harus impor dari negara lain,” kata Presiden Jokowi.***

 

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x