Sultan HB X: Alihkan Biaya Mudik untuk Ketahanan Kesehatan dan Ekonomi Keluarga

- 30 April 2021, 07:17 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan adanya konsistensi larangan mudik 2021
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan adanya konsistensi larangan mudik 2021 /Instagram/@humasjogja
 
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) menghimbau seluruh warga DIY yang masih berada di perantauan untuk tidak mudik atau pulang kampung halaman.
 
Sebab larangan mudik atau tidak bepergian merupakan upaya rasional dan nyata untuk memutus rantai penularan virus corona. Untuk itu, alihkan biaya mudik untuk memperkuat ketahanan kesehatan dan ekonomi keluarga.
 
Dikutip Kabar Joglosemar dari video yang diproduksi Humas Pemda DIY dan viral di media sosial pada Kamis 29 April 2021, Sultan HB X mengatakan bahwa bagi perantau dari wilayah endemi yang sudah tiba di wilayah DIY maka secara otomatsi berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
 
 
Sultan HB mengingatkan bahwa perlu dipahami bahwa inimerupakan kebijakan yang harus diterapkan dengan disiplin dan pasti.
 
Sementara bagi yang sudah melaporkan diri kepada pihak berwenang setempat, Sultan HB X mengucapkan terima kasih dan mohon dilanjutkan dengan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
 
Himbauan Sultan HB X ini merupakan tindaklanjut dari larangan mudik yang dilakukan pemerintah pusat yang dikeluarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Larangan mudik ini berlaku mulai 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021.
 
 
Hal ini ditegaskan kembali oleh Presiden Joko Widodo dalam arahan kepada seluruh kepala daerah seperti gubernur, bupati/walikota seluruh Indonesia pada hari Rabu 28 April 2021 agar mensosialisasikan larangan mudik ini kepada masyarakat di daerah masing-masing.
 
Bahkan Presiden Jokowi meminta para kepala daerah untuk secara ketat mengawasi pelaksanaan larangan mudik di daerah masing-masing.
 
Menurut Presiden Jokowi yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman presidenri.go.id pada Kamis 29 April 2021, larangan mudik dilakukan berdasarkan pengalaman 4 liburan tahun 2020 dimana angka kasus positif virus corona setelah liburan meningkat tajam mencapai 90 persen lebih.
 
 
Sebab mudik berpotensi terjadi kerumunan massa dalam berjumlah besar sehingga berpotensi terjadi penularan atau penyebaran virus corona.
 
Selain itu, pengalaman di India yang pada bulan Januari 2021 dimana kasus virus corona hanya 10 ribu per hari, namun setelah ada pelonggaran mobilitas masyarakat maka angka kasus Covid-19 pada April 2021 melonjak mencapai 300 ribu orang per hari.***
 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x