Baca Juga: Menilik Konsep European Super League yang Kini Jadi Perdebatan
Dikatakan, stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan.Tali pusat diolah, lalu diambil stem cell di dalamnya dan dikembangkan oleh lab mitra RSUP Dr Sardjito, yaitu Lab Regenic milik PT Bifarma Adiluhung di Jakarta.
Pemrosesan stem cell ini telah mengikuti standar pembuatan obat yang baik (Good Manufacturing Practice/GMP) sesuai standar BPOM.
Menurut Banu, stem cell yang berasal dari tali pusat bayi itu terkenal memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi.
Selain itu, tali pusat bayi memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel.
"Kemampuan stem cell dalam mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru inilah yang diduga berperan dalam pengobatan stem cell pada pasien Covid-19," kata Banu.
Dikatakan, pada penelitian di RSUP Dr Sardjito ini, stem cell diberikan menggunakan jalur infus intravena (IV) dengan dosis 1 juta sel/ kg berat badan.
Stem cell diberikan sebanyak 3 kali dengan rentang 3 hari antar pemberian. Setelah mendapatkan terapi, pasien kemudian dilakukan pemeriksaan secara lengkap pada hari ke-15 dan hari ke-22 pasca pemberian untuk menilai efektivitas dan keamanan.
Baca Juga: Unggah Foto Tersenyum di Instagram, Felicia Tissue Tuliskan Pengalaman Tak Terduga Pasca Putus
Pada hari ke-29 hingga hari ke-91 untuk menilai ada tidaknya efek samping jangka panjang.